Mohon tunggu...
nurlaili isrovah
nurlaili isrovah Mohon Tunggu... mahasiswa

saya mempunyai hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

mataf day 2

12 September 2025   23:05 Diperbarui: 13 September 2025   10:46 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Narasumber : Arif Nur Kholis

Muhammadiyyah Disaster Manajemen Center (MDMC)

Universitas Aisyiyah Yogyakarta Indonesia merupakan negara yang sangat rawan terhadap bencana alam. Beberapa peristiwa besar terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti gempa bumi tektonik 27 Mei 2006 dengan magnitudo 6,3 SR selama 57 detik dan menewaskan 5.776 orang, melukai lebih dari 38.000 orang dan menyebabkan lebih dari 600.000 kehilangan tempat tinggal. Kemudian pada 26 oktober 2010 Gunung merapi meletus dengan letusan eksplotif,disertai awan panas,lontaran material vulkanik dan hujan abu yang menewaskan lebih 350 orang. Peristiwa lain adalah hujan abu akibat letusan gunung kelut pada 19 februari 2019. Banyak nya korban seringkali dipicu oleh kualitas bangunan yang kurang kuat,minimnya kesadaran dan rendah nya kesiapkesiagaan masyarakat. Oleh karna itu masyarakat perlu melakukan latihan evakuasi secara mandiri,memperkuat peran keluarga,serta membangun solidaritas sosial untuk meningkatkan kemapuan menghadapi bencana.

Narasumber : Dr Komarudin.M Psi. Psi

Kesehatan Mental Mahasiswa

Selain ancaman bencana, masalah kesehatan mental juga menjadi isu penting, khususnya di kalangan mahasiswa. Stres,kecemasan,depresi unipolar,hingga gangguan bipolar dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Ciri kecemasan antara lain kegelisahan,jantung berdebar,keringat berlebih,hingga terasa tercekik. Sedangkan depresi ditandai dengan perasaan sedih mendalam,kehilangan minat dan sulit mengelola stres,sering dipicu trauma,tekanan hidup,maupun faktor keluarga. Coping Stategy yang dapat dilakukan adalah problem focused coping, yaitu mengurangi langsung sumber stres,serta menjaga pola hidup sehat melalui olahraga,tidur cukup dan aktifitas positif.

Isu kesehatan mental lain yang juga penting adalah gangguan identitas gender, seperti transeksual,transgender,homoseksual dan biseksual. semua fenomena tersebut menegaskan pentingnya pemahaman, penerimaan diri serta dukungan sosial. UNISA Yogyakarta berkomitmen untuk memberikan edukasi,penelitian,pendampingan agar mahasiswa dan masyarakat mampu menghadapi tantangan bencana maupun masalah kesehatan mental,sehingga lahir generasi yang lebih tangguh,peduli dan adaptif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun