Mohon tunggu...
Nurlaili Nunung
Nurlaili Nunung Mohon Tunggu... Lainnya - freelance

share to everyone

Selanjutnya

Tutup

Nature

Strategi Pengelolaan Sampah di TPA Talangagung Kabupaten Malang

20 Mei 2019   22:48 Diperbarui: 20 Mei 2019   23:47 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salah satu strategi pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung yaitu pembuatan kompos. Kompos disini terbuat dari sampah-sampah organik. Sampah organik yang digunakan berasal dari sisa sampah dapur, daun-daun kering, kulit buah-buahan, dan lain sebagainya.

Dalam kesempatan kali ini kami mendapatkan narasumber yaitu Bapak Nur. Beliau telah bekerja di TPA Talangagung ini selama 2 tahun, sebagai  salah satu pekerja pengelolaan sampah di tempat tersebut. Pak Nur memberikan informasi bahwasanya pengelolaan sampah menjadi kompos ini merupakan milik pribadi bukan dari TPA Talangagung.

Beliau juga sedikit menjelaskan bagaimana proses sampah sampah disini dimanfaatkan menjadi kompos. Proses diawali dengan pemilahan sampah yang basah. Jadi tidak semua sampah yang dikirim ke TPA ini dapat digunakan untuk kompos. Sampah yang diangkut oleh truck-truck sebagian di taruh dibak (seperti gambar dibawah). Bak penampung ini berfungsi sebagai pengering sampah-sampah yang basah, sekaligus sebagai wadah pemisah dengan sampah plastik lainnnya yang dilakukan secara manual.

Proses kedua yang dilakukan yaitu menjadikan sampah basah menjadi bagian yang lebih kecil dengan menggunakan mesin.

Proses selanjutnya yaitu penimbunan sampah-sampah basah selama kurang lebih 1 bulan. Hal ini dilakukan agar sampah yang akan dijadikan kompos organik ini benar-benar kering. Pada proses ini dilakukan di bak penampungan sampah-sampah yang telah disediakan.

Proses terakhir yaitu pengayaan. Pada proses ini pemisahan antara hasil kompos yang kasar dan lembut. Kompos yang digunakan yaitu hasil yang benar benar lembut. Tekstur yang didapatkan seperti pasir. Maka kompos siap digunakan untuk penyuburan tanaman.

Proses dari awal hingga akhir banyak dilakukan secara manual, seperti halnya pemilahan sampah organik dan plastik, serta penyaringan (penyaringan) kompos yang kasar dan lembut. Sangat disayangkan, saat observasi dilakukan sedang tidak ada aktivitas pengolahan sampah-sampah di TPA ini menjadi kompos. Kami hanya mendapatkan informasi melalui narasumber (Pak Nur) dan sisa sisa produksi sebelumnya.

BANK SAMPAH

TPA Talangagung juga menghasilkan uang dengan adanya bank sampah. Bank sampah didirikan dengan tujuan untuk mengurangi banyaknya sampah di TPA Talangagung. Bank sampah dapat menjadi solusi pengelolaan sampah di TPA Talangagung. Bank sampah mempunyai nasabah yang siap menyetor sampah dari TPA Talangagung.

Dengan adanya bank sampah, sampah yang ada di TPA Talangagung dapat berkurang dan diolah kembali. sistem yang berlaku adalah menampung sampah dari para pemulung. Di sekitar lokasi TPA Talangagung, banyak pemulung sampah yang mencari sampah yang dapat didaur ulang di TPA Talangagung. Sampah yang masuk ke TPA Talangagung dipilah kembali. sampah yang dipilah adalah sampah anorganik. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan oleh para pemulung kemudian disetorkan ke bank sampah.

Selain sebagai solusi pengendalian sampah yang masuk ke TPA Talangagung, bank sampah juga menjadi salah satu sumber pendapatan dari penduduk sekitar. Penduduk sekitar memanfaatkan sampah anorganik yang ada di TPA Talangagung. Kemudian disetorkan atau dijual kepada bank sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun