Mohon tunggu...
Nurlaeli Mutamariah
Nurlaeli Mutamariah Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Karawang Barat

Penulis pemula, ingin mencoba dan mencoba sesuatu yang baru...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyongsong "New Normal", Siapkah Sekolah Mengendalikan Siswanya?

29 Mei 2020   08:48 Diperbarui: 29 Mei 2020   08:37 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi New Normal Sekolah (Sumber : cnnindonesia.com)

Bulan Mei 2020 kurang lebih tiga bulan, bangsa Indonesia telah dipaksa hidup bersama covid 19. Tanpa ada ikatan apa-apa, tanpa permisi, covid 19 datang begitu saja. Mulai Maret sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang WNI yang positif terjangkit virus corona.

Menurut Presiden Joko Widodo dua WNI tersebut sebelumnya pernah kontak dengan WNA Jepang yang datang ke Indonesia. WNA Jepang itu terdeteksi positif terpapar virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Semenjak itu seluruh bangsa Indonesia telah melalui beberapa protokol-protokol pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Seperti keluar rumah menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, sesering mungkin, minimal 2 detik, jaga jarak dengan orang lain, tetap tinggal di rumah, belajar, bekerja, beribadah di rumah. Bahkan sampai saat ini imbauan-imbauan itu masih mereka jalani.

Dilarang mudik dulu ke kampung halaman, protokol ini menyertai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB diberlakukan di beberapa provinsi, dan kabupaten/kota. Untuk PSBB ini berlaku 2 minggu, jika belum berhasil PSBB ini diperpanjang lagi, seperti DKI Jakarta memberlakukan beberapa kali perpanjangan. Dan hari ini 29 Mei Jawa Barat memperpanjang PSBB.

PSBB masih berlangsung saat ini dan orang yang terjangkit positif corona jumlahnya di negara kita masih fluktuatif. Belum ada tanda-tanda yang cukup menggembirakan.

Dan saat ini PSBB masih berjalan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk sosialisasi "new normal". Apa itu 'new normal"? Penulis kutip beberapa pendapat mengenai "new normal" itu.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com Rabu, 20 Mei 2020, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Civid 19 Wiku Adisasmita mengatakan ne normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Namun ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid 19.

Definisi new normal menurut Prof. Hermanto J. Siregar, ekonom, Guru Besar IPB, adalah titik keseimbangan baru dalam dalam kurva pandemi covid 19. Titik keseimbangan yang dipaparkannya muncul ketika kurva pandemi covid 19 mencapai puncaknya dan menurun. (WARTAKOTALIVE. com)

Menurut pemerintah new normal adalah upaya penyelamatan ekonomi sekaligus pencegahan penyebaran virus corona sehingga sejalan dengan membaiknya roda perekonomian, kurva pandemi covid 19 di Indonesia pun semakin menurun. (WARTAKOTALIVE. com)

Joko Widodo dalam sosialisasi new normal mengajak bangsa Indonesia untuk berdamai dengan covid 19 atau hidup berdampingan dengan virus tersebut.

Ada 4 provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Gorontalo,  dan 25 Kota/Kabupaten yang sedang melakukan persiapan new normal. (KOMPAS.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun