Mohon tunggu...
Nur Kholifah
Nur Kholifah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa PAI'19 IAIN JEMBER
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olip

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Realisme dan Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan

9 April 2020   10:01 Diperbarui: 9 April 2020   10:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 Apa sih realisme itu? Realisme berasal dari bahasa latin "Realis" yang berarti ada, nyata, dan benar. Realisme juga berasal dari Bahasa inggris " Reality" yang berarti fakta atau kenyataan. Yang dimaksud dengan filsafat pendidikan realisme adalah menggambarkan tentang suatu kejadian atau peristiwa yang dialami manusia secara nyata, tidak mengada-ada. Aliran ini berpandangan bahwa hakikat realitas adalah hal fisik dan rohani, dan keduanya saling berhubungan. 

Aliran ini menyebutkan bahwa pikiran manusia itu asalnya kosong. Dan aliran ini menyebutnya dengan tabularasa. Tabularasa adalah menganggap bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci dalam agama) dan tidak memiliki pengatahuan apapun. Yang memberi pengetahuan adalah hasil pengalaman yang di dapat selama menjalani kehidupannya. 

Sedangkan pengetahuan menurut aliran ini adalah gambaran yang sebenarnya bersumber dari alam atau didunia. Dalam dunia pendidikan, aliran ini melatih kemampuan siswa melalui pengamatan secara langsung terhadap objek atau lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa pemikiran dari tokoh- tokoh filsafat pendidikan realisme :

 1.Aristoteles

 Ia mengatakan bahwa pengalaman bukan pengetahuan yang berupa bayangan belaka. Ia mengakui bahwa segala sesuatu itu tidak terletak pada keberadaan bendanya, melainkan pada pengertian keberadaan bendanya yakni ide. dan keberadaan benda itu tidak ditentukan oleh akal pikiran manusia. 

2.Johan Amos Comenius 

Ia berpendapat bahwa setiap manusia itu harus berusaha untuk mencapai suatu tujuan. Dan pendidikan itu harus bersifat universal, seragam, dan dimulai dari pendidikan yang lebih rendah. Pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap manusia.

 3.William Mc Gucken 

Ia mengemukakan bahwa tjuan hidup adalah tujuan pendidikan. Apabila seseorang tidak memiliki tujuan hidup, maka ia juga tidak memiliki tujuan pendidikan. Menurutnya tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan diri sebagai bekal hidup di dunia yang sekarang dan untuk mencapai tujuan akhir yang abadi.

 4.Francis Bacon

Ia berpendapat bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengathuan yang diterima oleh manusia melalui indrawi. Jadi ilmu pengetahuan tersebut telah terakumulasi oleh akal pikiran manusia dan kenyataan yang diperkuat oleh panca indera manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun