Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Money

Alih Profesi di Saat Pandemi

26 Juli 2020   11:04 Diperbarui: 26 Juli 2020   11:01 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mereka memanfaatkan pinggir jalan untuk berjualan/Dokpri tempat seder

Sejarah telah mengukir, dunia mengalami goncangan yang luar biasa hebat akibat adanya wabah Covid-19 yang hingga saat ini masih belum sirna dari muka bumi, termasuk di Indonesia. Korban meninggal akibat terdampak Virus tersebut setiap harinya makin bertambah, walaupun penambahan tersebut diiringi pula dengan pasien yang sembuh.

Kehidupan ekonomi semakin tak menentu. Semua merasakan keadaan yang serba belum adanya kepastian tentang masa yang akan datang. Terlebih anak-anak sekolah, yang seharusnya semakin hari bertambah ilmu dan pengalamannya dengan belajar di sekolah, namun akibat libur yang terus menerus diperpanjang dengan bertahap akibat pandemi ini, semakin sulit rasanya anak-anak sekolah untuk mengembangkan potensinya sebagai anak didik dalam kemampuannya belajar. 

Memang pemerintah telah berupaya dengan berbagai cara agar anak sekolah tetap belajar di era pandemi ini, diantaranya dengan sistem dalam jaringan atau daring, walaupun hasilnya masih kurang optimal, karena banyak kendala yang harus dialami, terutama untuk anak-anak pedesaan yang memang jauh dari jangkauan, baik sinyal maupun peralatan digital lainnya, yang mau tidak mau harus diadakan.

Tidak sedikit para pekerja yang terpaksa harus "betah" dirumah, karena perusahaan tempat ia bekerja mengalami kemunduran, sepi dari order. Alhasil, pekerja lah yang merasa terkena imbasnya. Karena dampak pandemi ini membuat pekerja di bayar separuh dari upah sebelumnya, bahkan banyak juga yang diberhentikan karena perusahaan tutup.

Dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, mereka harus berputar haluan, mencari solusi, untuk dapat memperoleh penghasilan dan kemudian otak pun diajaknya bekerjakeras, berfikir bagaimana agar bisa keluar dari himpitan ekonomi yang semakin sulit ini.

Kebanyakan dari mereka  mencoba peruntungan nasib dengan menjajakan barang dagangan mereka, baik secara berkeliling, tempat-tempat mangkal atau keramaian, ataupun perdagangan secara online.

Banyak para pendatang dari ibukota yang semula bekerja di tempat-tempat yang cukup nyaman seperti di pertokoan atau perkantoran, kini mereka harus rela berpanas-panasan, membuka lapak dengan berjualan makanan atau jajanan lainnya. Semua dilakukan demi menyambung hidup, mensiasati hidup di di tengah pandemi ini.

Mereka tidak sendiri dalam masa prihatin ini. Semua merasakan dampak dari Covid-19. Dengan keyakinan juga kesabaran, keuletan, dan tanggungjawab, maka jenis usaha apapun akan mengalami kemajuan yang lebih baik. Aamin, semoga.

KBC-027/Kombes-Jateng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun