Paguyangan- Dulu, kita beranggapan kalau setiap perawakan seseorang itu biasa biasa saja, tidak ada masalah, yang penting sehat. Namun di jaman sekarang, seorang anak yang terlahir dan kemudian tumbuh lebih pendek dibanding usia sebenarnya, ternyata cukup bermasalah, karena dikhawatirkan anak tersebut menderita stunting.Â
Karena anak yang berpredikat stunting maka kemampuan otak dalam berpikir akan berkurang, sehingga nantinya akan tumbuh menjadi anak-anak yang kurang cerdas dan kwalitas sumber daya manusia secara otomatis akan menurun.Â
Dan menurut beberapa Bidan Desa, ternyata di Kecamatan Paguyangan masih banyak anak-anak yang menderita stunting.Hal tersebut yang kemudian mendorong Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Paguyangan untuk dapat bergerak cepat, bagaimana cara membantu agar masalah stunting dapat dituntaskan.Â
Maka dibentuklah Rumah Desa Sehat (RDS) yang terbentuk di 12 Desa di Kecamatan Paguyangan, diantaranya Desa Ragatunjung, Taraban, Kretek, Cilibur, Pandan Sari, Wanatirta, Paguyangan, Cipetung, Kedungoleng, Winduaji, Pagojengan, dan Pakujati. Basudin BA, selaku Ketua TPID mengatakan maksud dan tujuan dikukuhkannya pembentukan RDS di setiap Desa, di Kecamatan Paguyangan.
"Rumah Desa Sehat (RDS), merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat suatu struktur organisasi yang terdiri dari beberapa unsur masyarakat, diantaranya Kader Pembangunan Desa (KPM), Biden Desa, Kader Posyandu, Kader Paud, PKK maupun Selapanan. Kelompok tersebut nantinya akan bekerja, melaporkan setiap permasalahan yang ada di desa, terutama yang berkenaan dengan kesehatan, diantaranya masslah jamban dan stunting, yang nantinya akan menjadi usulan-usulan sebagai solusi dari masalah tersebut, dan usulan usulan tersebut akan di bawa ke Musyawarah Desa (Musdes)," jelas Basudin pada pembentukan salah satu RDS di Desa Paguyangan, Rabu ( 18/9).
Kepala Desa Paguyangan, Faqih Maulana, SH menerima baik adanya program baru dari Dinpermades Kabupaten tersebut. Demikian juga Kepala Desa Kedungoleng, dan desa desa lainnya di Kecamatan Paguyangan.
Dalam rembug stunting tersebut dihadirkan pula Bidan Desa, untuk menjelaskan masalah stunting, mulai dari ciri-ciri, penyebab, sampai penanganan anak Stunting.
"Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak tidak sesuai dengan tinggi badan anak pada umumnya. Stunting di sebabkan oleh pola asuh, pola makan, dan sanitasi yang kurang memadai. Adapun penanganannya dengan cara memperhatikan pola asuh anak, makan yang bergizi dan seimbang, serta menjaga kebersihan lingkungan terutama jamban.
Oleh Nurkhasanah