Mohon tunggu...
Nurin
Nurin Mohon Tunggu... Lainnya - Capricorn

dibuat sebagai syarat tugas

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Apa Saja Modifikasi Kerja yang Dapat Dilakukan dalam Social Distancing Covid-19 Saat Ini?

26 Maret 2020   18:22 Diperbarui: 26 Maret 2020   18:40 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic by: Aljazeera.com

Saat ini wabah virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok yaitu virus Corona (Covid-19) menyebar di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. WHO menetapkan bahwa wabah Corona sebagai pandemi yang tidak hanya merugikan dari sisi kesehatan juga sangat mempengaruhi dunia usaha dan perekenomian negara-negara di seluruh dunia dan dipastikan ekonomi global akan melambat.

Pemerintah Indonesia mencoba melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus Corona terhadap industri, diantaranya perusahaan diminta untuk melakukan social distancing atau jarak sosial kepada seluruh karyawannya untuk bekerja dari rumah yaitu dengan memodifikasi pekerjaannya menjadi Work From Home (WFH). Tak hanya di Indonesia, kampanye social distancing juga dilakukan di banyak negara setelah pandemi global virus corona yang tujuannya untuk menekan laju penularan virus corona dengan mengurangi kontak di tengah kerumunan atau komunitas yang lebih besar.

Saat kondisi sekarang ini perusahaan harus lebih pintar melakukan modifikasi pekerjaan agar karyawan tetap bisa produktif melakukan pekerjaannya. Apa saja modifikasi pekerjaan yang bisa dilakukan perusahaan? Apakah jenis modifikasi kerja (telecommuting, flexi time, job hsaring dan compressed workweek) dapat diterapkan di semua perusahaan? Berikut diantaranya uraian beberapa modifikasi pekerjaan yang bisa dilakukan perusahaan pada kondisi social distancing Covid-19 saat ini:

Telecommuting merupakan model kerja dimana karyawan mendapatkan fleksibilitas kerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi komunikasi. Biasanya jenis pekerjaan yang menggunakan model kerja saat ini adalah pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi dimana hampir sebagian besar perusahaan teknologi informasi berlevel internasional telah melakukan model telecommuting seperti ini. Namun dalam kondisi saat ini rencana kerja jarak jauh seperti ini sudah dilakukan oleh banyak perusahaan diantaranya perusahaan dunia yaitu Amazon, Apple, Facebook, Google, IBM, Salesforce dan masih banyak lagi yang telah mendorong para pekerjanya untuk dapat melakukan pekerjaan dari rumah sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang penyebaran virus corona.

Hal-hal yang perlu dilakukan perusahaan dengan model pekerjaan seperti ini antara lain memberikan fasilitas kerja yang dibutuhkan sebagai penunjang seperti PC/laptop, memastikan bahwa koneksi internet terkendali, memastikan sistem berjalan lancar, memastikan karyawan tetap produktif melakukan pekerjaannya, memastikan bahwa sistem keamanan dan rahasia perusahaan aman terkendali. Keuntungan dari pekerjaan model telecommuting seperti ini adalah karyawan bisa bebas mengatur waktu kerja khususnya pekerja wanita yang bisa sambil mengontrol pekerjaan rumah, bagi pekerja pria fleksibilitas waktu ini dapat memberikan kebebasan pikiran dan berekspresi untuk mendapatkan inspirasi kerja. 

Selain itu, dengan metode telecommuting ini pekerja dapat menghemat biaya transportasi dan tidak perlu bersusah payah berangkat dini hari untuk pergi ke kantor dan dapat mengurangi stress karena tidak menemui kemacetan dan kebisingan di jalan. Namun pekerjaan model seperti ini tidak bisa dilakukan oleh semua jenis pekerjaan, hanya pekerjaan tertentu saja karena disetiap perusahaan pasti memiliki staf pendukung seperti koki, office boy dan yang lainnya yang sangat tidak mungkin menggunakan model kerja telecommuting sementara perusahaan harus tetap mebayar upah karyawannya. 

Menurut saya, model pekerjaan telecommuting ini tidak semua bisa diaplikasikan untuk semua jenis pekerjaan, mungkin hanya bisa dilakukan untuk pekerjaan dibagian back office atau yang berkaitan dengan administrasi saja, sedangkan pekerjaan seperti dibidang frontliner, pekerjaan pabrik seperti produksi atau packing, satpam, kurir, office boy, pekerja media atau yang lainnya yg tidak menggunakan sistem aplikasi dan harus berinteraksi langsung sangat sulit menggunakan model kerja seperti ini sementara perusahaan harus tetap membayar hak pekerjanya. 

Perusahaan harus pandai lagi memikirkan cara modifikasi pekerjaan dan membuat sistem aplikasi agar setiap pekerjaan dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda tetap dapat produktif melakukan pekerjaannya, di zaman yang canggih saat ini contohnya jika pekerjaan dibidang frontliner/ customer service perusahaan bisa mengalihkannya ke media online seperti pelayanan melalui whatsapp business, mobile banking, e-banking, live chat, e-mail, telepon, dan lain sebagainya. Menurut saya model kerja telecommuting ini dapat dilakukan dengan kondisi saat ini karena hanya merubah tempat atau area kerja saja, jam kerja dan produktivitas tetap bisa terkontrol sehingga target perusahaan tetap dapat tercapai juga tercapainya work life balance untuk karyawan.

Flex time merupakan sistem pengaturan kerja yang memberikan kebebasan kepada karyawan dalam mengatur jam kerja. Dalam sistem ini, karyawan dibebaskan dalam memilih jam berapa mereka dapat masuk bekerja asalkan pekerjaan yang dilakukan sudah selesai dan waktu yang digunakan memenuhi jumlah jam yang sudah disepakati dalam perjanjian kerja yang telah dilakukan. Biasanya sistem flexi time membebaskan tempat kerja karyawan yang bisa dilakukan dimana saja sehingga tidak perlu ke kantor. Flexi time atau jam kerja fleksibel ini sudah mulai diterapkan di perusahaan-perusahaan berskala global. 

Contohnya, yaitu perusahaan Wonolo yang merupakan singkatan dari Work Now Locally yang menerapkan semua pekerjanya menggunakan sistem flexi time baik dari karyawan tetap maupun kontrak dan dengan memberikan fasilitas yang layak kepada karyawannya seperti asuransi kesehatan dan gigi dan memberikah upah yang sesuai. serangkaian manfaat yang diberikan oleh Wonolo kepada karyawannya yaitu dirancang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang fleksibel namun tetap produktif melakukan pekerjaannya. Jadi, selain memberikan waktu yang fleksibel, Wonolo pun memberikan kesejahteraan kepada karyawannya baik dari segi waktu maupun upah. 

Dalam kondisi seperti ini, perusahaan dapat memodifikasi pekerjaan karyawannya dengan menggunakan flexi time, namun tidak semua perusahaan dan jenis pekerjaan cocok mengaplikasikannya, contohnya pekerjaan dibagian operasional perbankan harus melakukan pekerjaan sesuai dengan jam kerja pada umumnya karena akan lebih produktif jika memberlakukan jam kantor biasanya sehingga tujuan perusahaan tetap tercapai. Menurut saya, jenis pekerjaan flexi time ini membuat HR bingung mengatur manajemen HRnya, jam kerja yang fleksibel sulit untuk berkomunikasi satu sama lain karna jam kerja masing-masing pekerja pasti berbeda, kurangnya pengawasan karena karyawan bisa lebih mementingkan urusan pribadi terlebih dahulu dibandingkan pekerjaan. 

Kesimpulannya, metode kerja flexi time bisa diterapkan dan tidak bisa ditepakan dalma kondisi saat ini karena sistem kerja ini tidak selalu cocok diterapkan pada semua perusahaan dan semua jenis pekerjaan. Ada kalanya suatu perusahaan, seperti perbankan misalnya, tidak bisa menerapkan metode jam kerja ini karena akan lebih produktif bila memberlakukan jam kantor biasa bergantung pada jenis perusahaan dan pekerjaannya. Oleh karena itu, sebelum melakukan metode kerja ini perusahaan harus memerhatikan apakah penerapan jam kerja ini cocok untuk budaya perusahaan atau tidak, harus adanya perjanjian kerja yang menjelaskan tanggung jawab dan kewajiban yang harus dilakukan oleh karyawan, memastikan bahwa teknologi mendukung dan memadai untuk digunakan.

Job sharing merupakan model kerja yang membagi pekerjaan kepada dua atau lebih pegawai termasuk membagi tanggung jawab, jam kerja keuntungan diantara mereka. Contoh perusahaan yang menggunakan model kerja seperti ini adalah Kraft, dimana model kerja ini mengusulkan pandangan dari atas ke bawah pada distribusi tugas, tingkat otoritas, dan sumber daya untuk memastikan organisasi beroperasi secara efisien dengan kepuasan kerja bersama yang menjadi salah satu solusi perusahaan meraih tujuan dan membantu mengoptimalkan kepuasan dan kinerja karyawan dari hasil kontribusi bersama. 

Pembagian tugas kerja dapat memberi karyawan kesempatan untuk fokus pada hal-hal yang penting bagi mereka dengan biaya pengaruh manajerial dan efektivitas tim yang lebih luas. Pembagian tugas kerja dapat memberikan keuntungan yang ditentukan bagi para manajer.  Dimana dapat memberi para pemimpin keterampilan yang lebih luas dan cara untuk memaksimalkan kemampuan tim secara kolektif untuk organisasi, menggunakan aspirasi dan semangat mereka yang sebenarnya. 

Menurut saya pada kondisi saat ini pembagian kerja atau job sharing dapat dilakukan karena dapat membuat ringan beban kerja setiap karyawan dimana karyawan dapat mengidentifikasi pekerjaan yang dapat dibagi, cara masing-masing karyawan dalam berbagi tugas, dan partner yang cocok saling melengkapi kebutuhan dan keterampilan, namun sistem kerja ini hanya dapat dilakukan pada beberapa bagian pekerjaan saja yang memang bisa dilakukan, karena tidak semua karyawan dapat melakukan pekerjaan karyawan yang lain dengan sistem dan aplikasi yang berbeda-beda, apalagi jika ada kondisi urgent tidak memungkinkan melakukan pekerjaan yang bukan pada kemampuannya, dan disisi lain kekurangan dari sistem kerja ini yaitu adanya kemungkinan menemukan ketidakcocokan antara tujuan dan hasrat individu dan apa yang harus dilakukan oleh tim.

Compressed Workweek merupakan susunan jam kerja yang mengijinkan pekerja untuk memenuhi kewajiban bekerja mereka dalam hari yang lebih sedikit dari pada lima hari kerja yang biasanya. Contohnya jumlah hari kerja per-minggu yaitu 5 hari/minggu dan 8 jam/hari dikurangi menjadi 4 hari/minggu dan 10 jam/hari. Contoh perusahaan yang menggunakan model kerja seperti ini adalah Shake Shack. 

Manfaat yang diperoleh dengan mengimplementasikan sistem kerja ini adalah meningkatnya kepuasan kerja karyawan karna ada kelebihan waktu 1 hari yang memungkinkan digunakan untuk keperluan keluarga atau keperluan pribadinya, memangkas waktu yang tidak penting dan menggunakan waktu sebaik mungkin sehingga karyawan lebih fokus untuk menyelesaikan pekerjaan, mempersempit kesenjangan gender di tempat kerja yang mana wanita biasanya mengambil waktu cuti lebih banyak untuk mengurus anak atau keluarga sehingga memiliki fleksibilitas lebih besar, juga untuk pria memiliki lebih banyak waktu untuk membantu keluarga. 

Namun ada juga kerugian dari sistem ini, yaitu meningkatnya stress yang dirasakan oleh para karyawan dan manajer serta timbulnya kelelahan karna jam istirahat dilakukan untuk bekerja. Perusahaan tidak perlu mengawasi bagaimana para pekerja menghabiskan waktu mereka. Tetapi jika kinerja menurun, perusahaan dapat kembali ke jadwal awal waktu karyawan bekerja sehingga dapat memotivasi para karyawan. 

Menurut saya sistem kerja saat ini bisa saja dilakukan di kondisi saat ini, namun tergantung dari jenis perusahaan dan bagian pekerjaannya, karena saat ini harus dilakukan social distancing jadi tidak semua bisa melakukan sistem kerja model ini, jika bagian yang memungkinkan bisa bekerja dari rumah lebih baik menggunakan sistem kerja work from home saja, namun jika bagian pekerjaan yang memang mengharuskan datang ke kantor bisa saja dilakukan sistem kerja ini dengan menyesuaikan dengan kondisi pekerjaan dan kondisi saat ini yang sedang terjadi.

Kesimpulannya adalah dalam kondisi wabah virus korona saat ini yang terjadi di seluruh dunia, maka perusahaan perlu memikirkan pengembangan untutk memodifikasi pekerjaan sehingga walaupun karyawan tidak bekerja di kantor namun tetap menghasilkan pekerjaan yang produktif dan target perusahaan tetap dapat tercapai.

sekian, terimakasih :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun