Mohon tunggu...
Nuril Afifah
Nuril Afifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

seorang mahasiswa semester 1

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pelayanan Publik dan Privat

30 April 2024   16:36 Diperbarui: 30 April 2024   16:37 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Persaingan antara organisasi publik dan privat dalam memberikan pelayanan yanh berkualitas disebabkan oleh peningkatan persaingan global dan liberalisasi pasar yang terus menerus, serta revolusi teknologi informasi. Hal ini dikarenakan kualitas pelayanan berpengaruh pada pangsa pasar dan kepuasan pelanggan. Untuk mencapaai kualitas layanan yang baik, sektor privat maupun publik harus memodernisasi fungsi dan berkompetisi serta bekerja lebih efisien.

Organisasi sektor privat terlibat salan pelayanan publik dan memakai prinsip kualitas pelayanan pada tingkat yang lebih cepat daripada organisasi sektor publik. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam sejarah dan lingkungannya. Tujuan dari organisasi sektor publik secara khusus adalah memberrikan manfaat bagi sosiaal dengan anggaran yang wajar dan menekan biaya sedangkan sektor privat lebih memfokuskan pada peningkatan laba. Oleh karena inilah organisasi sektor privay memiliki produktivitas dan untung yang lebih tinggi daripada sektor publik.

Percobaan praktik kualitas pelayanan pada sektor publik masih belum berjalan lancar dan mengalami keterlambatan sehingga kinerjangan tidak diukur dengaan baik. Selain itu, organisasi sektor publik mendapat tekanan yang sangat berat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas bagi konsumen dan meningkatkan aspek efisiensinya. 

Untuk peningkatan kualitas pelayanan, organisasi sektor publik telah menggunakan sistem pemerintahan pintar. Pemerintahan pintar merupakan saalah satu dari beberapa aspek utama dari kota pintar. Kota pintar ini menggunakan teknologi terbarukan untuk pertimbuhan ekojomi dan meningkatkan kualitas standar hidup serta memperkuat daya saing dalam perekonomian.

Pada jaman sekarang, tidak ada orang yang tidak tahu tentang teknologi. Pemanfaatannyeknologi merupakan jalan pintas bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk mengejar ketertinggalan ekonomi yang terlambat. Konsep kota pintar ini diartikan sebagai implementasi dari sebuah infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung pertumbuhan sosial perkotaan melalui pertumbuhan ekonomi. Peran masyarakat dan keterlibatan pemerintah juga dibutuhkan dalam hal ini, dengan demikian kota yanh ditinggali tidak hanya lebih pintar namun juga sumber daya manusianya dapat memberlakukan pelayanan kepada konsumen dengan maksimal serta kualitas layanan yang disediakan menuju cara hidup yang lebih baik dan cerdas. 

Faktor faktor penyebab diskriminasi pelayanan publik yaaitu faktor struktural, faktor kulturan dan faktor ekonomi. Penyebab dari gaktor sstrujtural yaitu adanya sistem paternalisme sehingga pekerjaan pegawai lebih terfokus pada melayanin pimpinan yang jabatannya lebih tinggi di atasnya, sehingga pelayanan kepada konsumen kurang diperhatikan atau diprioritaskan. Sedangkan faaktor kultural mincul karena adanya ikatan kerabat atau saudara, kesamaan etnis, agama dan budaya hingga hubungan lertemanan sehingga mereka yang memiliki hubungan selerti itu akan mendapat perlakuan dan prioriras layanan yang lebih utama. Selanjutnya adalah faktor ekonomi yang berhubungan dengan pendapatan yang diterima oleh petugas pelayanan. Semakin rendah gaji yanag diterima, semakin buruk pula layanan yang diberikan kepada konsumen. Oleh karena itu, organiisasi sektor privat lebih berupaya dan berusaha agar mereka melayani konsumen dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas serta memberikan harga yang bersaing sehingga produk yang mereka tawarkan masih diminati dan diseraap oleh kalangan konsumen dan pasar. 

Selain itu beberapa faktor pemveda dari pelayanan organisasi sektor publik dan organisasi sektor privat adalah srruktur organisasi. Struktur organisasi pada sektor publik lebih bersifat kaju danntidak fleksibel sehinggan mengakibatkan kurangnya inovasi karuawan karena tidak dapat beradaptasi oleh perubahan. Berbeda dengan sektor privat yang mana struktur organisasinya lebih bersifat luwes dan lebih fleksibel sehingga mereka lebih memfokuskan kepada perubahan dan inovasi agar dapat tetap bersaing dengan kompetitornya. Dalam organisasi sektor privat, pihak yang bertanggung jawab untuk mengelola organisasi sehingga dapat mendapat keuntungan lebih dari investor. Sektor privat memanfaatkan sumber pendanaan mereka untuk digunakan pada program program intensif yang diharapkan dapat mengembangkan ide ide inovatif agar mencapai keuntungan yang maksimal.

Organisasi sektor publik memberikan gaji yang tetap dan jarang memberikan bonus, kompensasi, insentif, atau penghargaan sehingga karyawan dari organisasi sektor publik tidak mampu membuat inovasi yang berhasil memperoleh mereka nilai penghargaan yang pantas. Padahal pemberian penghargaan dapat merangsang karyawan untuk membuat inovasi yang baru yang dapat menarik konsumen dan memperbaiki kualitas layanan diberikan. Hal ini terjadi karena sektor publik tidak menargetkan pada profit sebagai tujuan utama namun keputusan manajemen sektor publik begitu memaksa. Berbeda dengan sektor privat, mereka tidak memaksa pelanggannya. Kelebihan dari sektor privat adalah mereka lebih fokus pada pelayanan konsumen dan kepuasan pelanggan sehingga pelayanan yang diberikan sangat memuaskan sedangkan sektor publik lebih condong kepada keadilan dan kesejahteraan sosial.

Perbedaan yang sangat signifikan antara sektor publik dan sektor privat dapat dilihat dari munculnya persaingan antar tempat pariwisata dan tempat makan. Tempat pariwisata yang tersedia untuk umum lebih kotor lingkungannya karena banyak yang memakai barang publik tersebut dan kurangnya tenaga manusia untuk membersihkan tempat pariwisata tersebut. Berbeda dengan tempat makan di sekitar tempat pariwisata yang berorientasi untuk memuaskan pelanggan, mereka membersihkan tempat makan sebagai bentuk pelayanan yang baik kepada konsumen. kualitas layanan publik merupakan representatif dari kualitas suatu organisasi. Dari pernyataan itu, setiap organisasi harus menciptakan inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen. Pelayanan yang baik tercipra apabila tata kelolanya juga baik. Tantangan utama bagi organisasi untuk memberikan pelayanan publik adalah pengembangan sistem dan proses yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Tantangan tersebut mengakibatkan organisasi harus lebih berupaya proaktif efisien dan akuntabel terutama di bidang pelayanan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun