Mohon tunggu...
nuri aryati
nuri aryati Mohon Tunggu... -

Tujuh tahun menginduk di sebuah penerbitan, kecintaannya pada budaya Indonesia membuatnya memilih menjadi penulis lepas tentang budaya disela kesibukan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Liburan Kreatif ala Mugi Dance

10 Agustus 2016   08:40 Diperbarui: 10 Agustus 2016   08:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai cara dilakukan orang untuk mengisi hari libur mereka. Mugi Dance, sebuah kelompok tari yang sudah go Internasional mengajak para guru tari, pencipta tari dan penari untuk berbagi dan menimba ilmu tentang koreografi.

Kegiatan yang dibingkai dalam sebuah workshop ini akan memberikan gambaran sekaligus praktek langsung bagaimana membuat koreografi sebuah tarian. Dalam pertemuan selama dua hari para peserta akan dibimbing langsung oleh Mugiyono Kasido, maestro tari yang  yang karya-karyanya telah dipentaskan di lima benua.

“Saya ingin berbagi pada generasi penerus, bagaimana pengalaman saya selama ini, sehingga karya-karya saya dapat diterima oleh publik berbagai negara seperti Jepang, Korea, Jerman, Australia, Afrika, Amerika dan lain-lain,” ujar Mugiyono ketika dihubungi wartawan pada Senin (8/8) siang.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya potensi anak muda yang sangat bersemangat untuk membuat tari namun masih perlu untuk memperluas pengalaman. Workshop akan berlangsung bertepatan dengan hari libur nasional yaitu pada 11 dan 12 September mendatang, dimulai dari pagi hingga malam hari. Selain itu para peserta juga diminta melakukan presentasi pada akhir workshop.

Semua kegiatan akan berlangsung di kompleks studio Mugi dance di kawasan Kartasura, Sukoharjo, Jateng. Peserta pelatihan tidak dibatasi usia maupun kewilayahan, namun khusus bagi orang Indonesia. Di kompleks yang juga rumah tinggal seniman berkelas internasional itu juga dapat disaksikan jejak rekam peraih REKOR MURI menari 36 jam nonstop ini mulai dari awal karirnya hingga kegiatan terbarunya. "Bisa dikatakan Rumah Museum, rumah sekaligus museum," tandasnya di sela latihan, Senin (8/8) kemarin.

Bisa Ikut Festival

Kegiatan workshop ini bisa dikatakan juga pembibitan bagi seniman baik pengajar seni yang bakal mencetak seniman maupun dari kalangan seniman yang baru tumbuh. Bagi peserta workshop yang berpotensi, Mugi Dance akan memberikan kesempatan untuk menampilkan karya tari garapannya dalan festival yang digelar Mugi Dance baik Oktober 2016 maupun pada Januari 2017.

Pada Oktober Mugi Dance akan menggelar Festival Seni Tradisi Muda Indonesia sedangkan pada Januari 2017 akan dihelat acara rutin tahunan yaitu Festival Hujan Internasional/International Rain Festival).

Mugi dance didirikan Mugi pada 1993 dan telah meraih beberapa penghargaan seni seperti “Best Performer” dan pada 2011 meraih Rekor MURI untuk menari “Bima Suci” selama 36 jam nonstop di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.

Pada beberapa festival baik di Indonesia maupun di manca negara. Mugi juga memberikan workshop seperti di Tanjung Pinang, Jakarta, Yogyakarta, Jepang, Portugal, Taiwan dan lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun