Jakarta, 25 Mei 2025 -- Derai tawa dan semangat anak-anak memenuhi ruang Sanggar Belajar Rusunawa Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (24/5) lalu. Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan bertajuk "KREATIVITAS TANGAN TANPA BATAS, AKSI NYATA ANAK BERDAYA LEWAT KARYA DI SANGGAR BELAJAR RUSUNAWA PESAKIH" yang diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Mercu Buana melalui program Kuliah Peduli Negeri (KPN).
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang tinggal di lingkungan rusun dan memiliki keterbatasan akses terhadap fasilitas pendidikan dan ruang pengembangan diri. Dengan pendekatan berbasis seni, kreativitas, dan edukasi, mahasiswa menciptakan ruang yang produktif dan menyenangkan bagi anak-anak.
Program ini dikemas dalam bentuk workshop seni kerajinan tangan, seperti membuat gelang, kalung, cincin, dan gantungan kunci dari bahan manik-manik. Semua kegiatan dilaksanakan di Sanggar Belajar yang menjadi pusat kegiatan edukatif anak-anak di lingkungan Rusunawa Pesakih.
Dukungan Pemerintah Setempat: Sambutan Ketua RT
Dalam sambutannya saat pembukaan acara, Ketua RT Rusunawa Pesakih, Bapak Hendi, menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran mahasiswa Universitas Mercu Buana yang telah peduli dan terjun langsung ke masyarakat.
"Saya merasa sangat bangga dengan semangat mahasiswa yang mau berbagi waktu dan ilmunya kepada anak-anak kami di sini. Kegiatan seperti ini sangat jarang, dan ternyata mampu membuat anak-anak begitu antusias dan bahagia. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan karena sangat bermanfaat," ujar Bapak Hendi.
Interaksi Hangat dan Penuh Makna
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 30 anak-anak berusia 5 hingga 13 tahun. Mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi berperan sebagai fasilitator, mentor, dan pendamping anak. Mereka tidak hanya memberikan panduan teknis, tetapi juga menjalin interaksi yang akrab dan menyenangkan, menciptakan suasana belajar yang berbeda dari biasanya.
Salah satu peserta, Elsa (10 tahun), mengaku senang bisa membuat kerajinan tangannya sendiri. "Seru banget, aku bisa bikin gelang dari manik-manik. Terus juga aku buat gantungan kunci untuk ibu aku," ujarnya sambil tersenyum bangga.
Selain anak-anak, para orang tua dan warga sekitar juga hadir dan turut membantu mempersiapkan lokasi, alat, dan konsumsi. Kebersamaan ini mencerminkan semangat gotong royong yang tumbuh kuat di lingkungan Rusunawa Pesakih.
Harapan dan Komitmen Berkelanjutan