Mohon tunggu...
nurhidayati
nurhidayati Mohon Tunggu... Guru - Love to reading, writing, eating nice foods, watching netflix movies, enjoying every second I have at my life

Teacher and Author Alumni STKIP SILIWANGI BANDUNG 12220300 Works at SMP PGRI CIPANAS from 2017 until now Works at SMP I AL FAJAR from 2020 until now Five Minutes Left "Snacbook" Bentang Pustaka (2017) Share your experience with me Facebook : Hilda Chamberlain Instagram : nurhidayati_hilda Wattpad : Hilda32

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Disakiti? Bilang ke Mereka Terima Kasih

10 Januari 2021   07:00 Diperbarui: 10 Januari 2021   07:36 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu apa sebenarnya yang harus kita lakukan saat kita merasa disakiti dan tersakiti.

Do what you love and love your pain. 

Itulah yang harusnya kita terapkan dalam prinsip hidup karena sebagian hanya menjalankan apa yang dicintai tanpa pernah memikirkan resiko disakiti hingga akhirnya tidak siap dan patah hati. 

Bisa kita contoh dari para atlet juara yang begitu gigih meski kemenangan belum juga tercapai tapi mereka tak melupakan rasa sakit yang mereka terima. 

Ketika mereka gagal dalam latihan dan tak bisa mencapai target mereka kembali bangkit dan mencintai rasa sakit yang mereka alami baik jasmani dan rohani. Mereka berusaha bangkit dengan sisa kepercayaan diri dan tenaga yang ada. Maka hasil akhir yang menentukan.

Reflection and make your heart wiser.

Menasihati orang lain lebih mudah dari menasihati diri sendiri namun jika kita merefleksi diri sendiri tentunya kita tak akan terkejut ketika kita disakiti karena luka tersebut akan menjadi pendewasaan diri. 

Banyak hal bisa terjadi dalam hidup kita terutamanya konflik yang bisa saja muncul. Contohnya ketika percekcokan antara rekan kerja yang tidak menyetujui pendapat kita lalu di antara keduanya tidak ada yang mengalah maka pertikaian akan terus terjadi sehingga mengapa perlunya refleksi adalah untuk melihat lebih dalam bahwa kita pun memiliki kekurangan. 

Jika sudah merasakan sakit maka kita bisa menguasai diri menjadi pribadi yang kuat tak peduli rasa sakit lain akan datang karena sejauh apapun rasa sakit itu akan datang, tidak membatasi ruang dan waktu selama kita masih bernafas di bumi ini akan ada rasa sakit lain yang mungkin ingin menghempaskan diri kita.

Sudah bisa disimpulkan bukan, bahwa ketika ada orang yang menyakiti kita anggaplah kita pernah secara sadar atau tidak sadar melakukan hal yang mungkin menyakiti dan ketika rasa sakit itu berbalik membalas kita. Bukan waktunya untuk membalas lagi melainkan untuk mengevaluasi hati kita yang kotor menjadi lebih bersih lagi. Tinggal diri kita, mampukah menerima dan bersikap bijak dalam menghadapi rasa sakit.

            Tentukan dari sekarang, masih dengan sikap lama.

            Menyalahkan orang lain karena disakiti?

            Atau disakiti dan mengucapkan terima kasih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun