Majalengka -- Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Majalengka, H. Iing Misbahuddin, mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja melakukan kunjungan kerja ke Kota Yogyakarta untuk mempelajari sistem penanganan sampah yang dinilai berhasil diterapkan di daerah tersebut.
"Jadi, bulan kemarin kami dari Komisi III melakukan kunjungan ke Kota Yogya, yang sempat viral terkait persoalan sampah. Kami menggali bagaimana mereka sekarang menangani persoalan itu," ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Majalengka, ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu 9 Juli 2025.
Menurutnya, ada dua aspek penting yang dipelajari dari Yogyakarta, yakni pengelolaan sampah rumah tangga dan pengolahan limbah dari industri kecil. Kedua hal tersebut diharapkan bisa diterapkan di Majalengka sebagai bagian dari perbaikan sistem lingkungan.
"Saat ini, Majalengka masih menggunakan metode pembuangan sampah di permukaan tanah. Ke depan, kami ingin tidak ada lagi sampah dibuang sembarangan. Semuanya harus diolah," tegasnya.
Salah satu poin penting yang menjadi perhatian adalah peran lembaga pendidikan dalam pengelolaan sampah. Iing menilai, keterlibatan sekolah di Majalengka dalam pengolahan sampah masih belum signifikan dibandingkan dengan di Yogyakarta.
"Di sana, sekolah-sekolah sudah dilibatkan secara aktif. Edukasi dilakukan secara berkelanjutan selama bertahun-tahun, dan hasilnya terlihat dari kesadaran masyarakat," ungkapnya.
Ia juga mengaku pernah mengalami tantangan ketika mencoba mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah. Meskipun sudah menyediakan tiga jenis tempat sampah untuk rumah tangga, hasilnya tetap tercampur.
"Saya pernah bergelut di bidang persampahan. Ketika kami berikan tiga tempat sampah ke satu rumah, ternyata saat diambil isinya tetap sama semua. Harusnya ada yang basah, kering, dan yang bisa atau tidak bisa diolah," kenangnya.
Melihat keberhasilan Yogyakarta, Iing menyampaikan bahwa dirinya telah menyampaikan gagasan kepada Bupati Majalengka untuk mengoptimalkan program Adiwiyata sebagai salah satu langkah nyata dalam mengurangi potensi sampah sejak dini.
"Program Adiwiyata di sekolah harus dimaksimalkan. Ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam membentuk budaya sadar lingkungan di masyarakat," pungkasnya.