Mohon tunggu...
NURHAYATI
NURHAYATI Mohon Tunggu... Guru - Guru di SDN Wringinagung 04 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember

Hobi membaca dan menulis untuk berbagi. Selalu berusaha berbuat baik di mana pun kapan pun.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI antara Harapan dan Kecemasan

14 Mei 2023   20:15 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

                         AI  Antara Harapan dan Kecemasan

            Tulisan ini saya buat karena terinspirasi beberapa tulisan Mbak Veronika Gultom di Kompasiana.com beberapa hari lalu. Mencermati dinamika sosial saat ini, membuat saya yang manula dan  gaptek ini menjadi  gagal fokus.  Bagaimana tidak, prediksi masa depan dunia ini tengah viral diperbincangkan. Era AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan telah masuk dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya smartphone dengan segala fitur cerdasnya, tapi di belahan bumi lain, di negara-negara  maju robot  pun beraksi.

Saya jadi teringat film-film tentang robot  dan cyborg.  Membayangkan dunia di masa depan akan dipenuhi robot. Mereka (robot) akan memudahkan semua pekerjaan manusia. Bagi  generas yang sedang berada di puncak produktif, ini pasti mendatangkan harapan  kemudahan akan segala  urusan. Mereka segera belajar, mengejar dan beruasaha sebaik-baiknya menguasai ITE. Untuk mempelajarinya pun semakin mudah dengan adanya mesin pencari Google, ChatGPT, dll.

            Di sisi lain  era AI ini mendatangkan kecemasan. Otomatis lapangan pekerjaan akan berkurang, karena banyak profesi yang dilakukan para robot. Semua disiplin ilmu harus dilengkapi keterampilan IT tercanggih untuk mengaplikasikan spesialisasinya. Demikian pula di mata para orang tua (menengah ke bawah), mereka akan menjadi asing dengan segala istilah dan aktivitas baru.  Misalnya, pembelian tiket KA, pesan taksi bahkn beli makanan saja harus  online. Semoga Indonesia siap menyongsong era AI dengan segala konsekwensinya. Ini hanya sudut pandang saya pribadi,  Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun