Libur Raya: Pemenuhan Ekspektasi di Viral Tourist Destination, Telaga Ciceureum

Libur lebaran menjadi momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga. Setelah 2 tahun terkendala pandemi, akhirnya mudik pun bisa dilaksanakan. Hal ini juga didukung dengan tambahan hari libur bagi pegawai, yang sebelumnya libur lebaran hanya 3 hari, mendapat kelonggaran hingga seminggu. Ini adalah secuil kisah tentang perjalanan di libur raya.

Pulang ke kampung halaman adalah hal yang dinanti-nanti. Mengingat Nenekku yang tinggal sendiri di kampung. Hari itu adalah lebaran hari pertama. Aku dan keluarga merayakan lebaran pertama kami di Yogyakarta. Tidak seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya sebelum Covid-19 melanda. 

Meskipun sudah terdapat kelonggaran, lebaran tahun ini masih terasa hambar. Ditambah orang tua ku yang sedang sakit sejak 3 hari terakhir Ramadhan. Tahun ini rencana mudik terancam gagal. 

Tetapi kesedihan Nenekku membuat kami sekeluarga mau tidak mau bertolak ke kampung halaman yang berada di Kuningan, Jawa Barat. Malam itu, Ayah dan Ibuku yang masih sakit memaksakan diri untuk berangkat mudik.

 Mengingat kesedihan Nenekku yang tak dikunjungi oleh anak dan cucunya, Ayahku bertekad untuk mengajak Nenekku Piknik. Perjalanan yang kami tempuh tidak sebentar. Yogyakarta -- Kuningan membutuhkan waktu paling cepat 6 jam.

 Saat itu Aku dan Keluarga berangkat dari Yogyakarta pukul 20.30 WIB dan sampai rumah pukul 03.00 WIB. Sesampainya di rumah, kami beristirahat hingga fajar tiba. Hari pertama kami gunakan untuk istirahat. 

Hari kedua dan keempat kami gunakan untuk bersilaturahmi ke saudara dan mengunjungi makam Kakek dan sesepuh keluarga. Barulah di hari ketiga kami gunakan untuk pergi berwisata.

             Tujuan wisata kaluargaku kali ini adalah ke sebuah tempat wisata yang sempat viral di TikTok yaitu Telaga Biru Ciceureum yang berada di Kaduela, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat. 

Telaga ini sempat viral di TikTok karena warna telaga yang biru dan juga jernih, sehingga ikan-ikan yang sedang berenang pun bisa terlihat dari atas. Selain itu telaga ini hampir sama dengan Labuan Cermin di Kalimantan Timur yang sama-sama memiliki air yang jernih. Perjalanan dari rumah menuju objek wisata ditempuh kurang lebih 1 jam. 

Jalan menuju objek wisata terbilang mudah dilalui mobil dan minibus. Perjalanan menuju objek wisata juga terbilang lancar karena tidak terkendala macet. Selama di perjalanan kami disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan. Pemandangan hamparan sawah dengan latar belakang Gunung Ciremai yang bersembunyi dibalik awan. Tak apa, mungkin Gunung Ciremai masih malu untuk menampakkan diri dipagi hari.