Mohon tunggu...
Nurfi Salsabila
Nurfi Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

jangan lupa membaca

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Maraknya Cyberbullying yang Terjadi di Tiktok

1 Januari 2022   08:21 Diperbarui: 4 Januari 2022   10:09 6248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi tiktok ( sumber : portal jember - pikiran rakyat)

Kemajuan teknologi yang ada di seluruh dunia ini membuat kita semakin mudah melihat dan mengikuti perkembangan zaman yang ada di media sosial. Kemajuan teknologi membuat semakin maraknya orang-orang fokus terhadap gadget dan lupa akan hidupnya sebagai makhluk sosial. TikTok menjadi salah satu aplikasi teratas yang banyak diminati oleh para penduduk di dunia khususnya di Indonesia. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan di TikTok semua orang dapat melihat video secara update, baik dari video hiburan dan juga video yang dapat memberikan informatif. Adanya TikTok banyak memberikan dampak positif namun juga banyak hal negatif seperti cyber bullying. Cyber bullying adalah upaya seseorang untuk menilai hal negatif yang ada di sosial media tanpa memikirkan terlebih dahulu apakah hal tersebut dapat menyakiti hati orang lain.

Tidak dapat dipungkiri, di Indonesia masih kurang akan pemahaman kepada para masyarakatnya sendiri sehingga membuat maraknya bullying yang terjadi di TikTok. Hal tersebut seharusnya menjadi hal yang diperhatikan di Indonesia karena saat ini semakin banyak orang yang mengalami gangguan mental yang disebabkan oleh seringnya bermain gadget dan mendengarkan komentar orang. Netizen awalnya memuji para selebgram namun pada akhirnya mereka menghujat dari kesalahan kecil yang dilakukan oleh para seleb tersebut. Banyak contoh kasus yang terjadi di TikTok seperti masalah Ratu Aulia Trisyana Putri yaitu seorang wanita cantik yang awalnya banyak disukai oleh para netizen di Indonesia bahkan dia cukup memiliki banyak fans. Namun, hal tersebut selama Ratu berada di awal tiktok. Setelah putus dari kekasihnya yang Bernama Fahmi, Ratu banyak mendapatkan hujatan dari para netizen. Hal tersebut bisa terjadi karena dikabarkan bahwa Ratu Aulia sedang dekat dengan Giorgino Abraham, dapat dilihat dari foto yang diunggahnya. Dari foto tersebut membuat netizen semakin banyak menghujat Ratu Aulia, bahkan di cap sebagai “sana sini mau” karena dianggap bahwa Giorgino Abraham sudah memiliki hubungan special dengan Yasmin.

TikTok seharusnya menjadi wadah untuk menyalurkan bakat yang dimiliki oleh seseorang seperti membuat video makeup, video lucu, dan video lain bahkan video yang memberikan informasi. Nyatanya masih banyak yang mengalami bullying di TikTok sehingga banyak orang yang merasa hidupnya tidak berarti, namun ada juga yang menganggap hal tersebut sebagai wadah untuk mendapatkan penghasilan dimana ia mendapatkan uang dari hujatan tersebut. Salah satu yang menggunakan hujatan sebagai ladang pendapatan untuk mendapatkan rezeki adalah Arya Febrian Dwi Rossap yang saat ini sudah memiliki 704 ribu lebih pengikut dan sudah mendapatkan tanda verifikasi dari tiktok yaitu centang biru. Arya sebelum mencapai di titik sekarang, ia merasakan banyak hujatan yang diterima baik itu dari dunia maya ataupun dunia nyata. Bullying yang dialami Arya secara dunia nyata adalah ketika teman-teman di masa sekolahnya menganggap Arya sebagai banci dan dijauhi dari teman-temannya karena dianggap TikTok merupakan aplikasi yang alay karena fungsinya yaitu untuk membuat video dan lebih spesifiknya yaitu video yang menggunakan gerakan. Bukan hanya itu, Arya pun merasakan rasanya di bully oleh netizen yang ada di dunia maya. Arya dianggap sebagai seorang laki-laki yang tidak macho karena bermain TikTok dan melakukan gerakan seperti tarian yang ada di TikTok. Bagi Arya di bully dan diremehkan adalah hal yang biasa dialami oleh seseorang, sehingga hal tersebut tidak menjadi halangan Arya untuk berkarya. Saat ini, Arya sudah dapat banyak endorse dan tawaran -tawaran dari TikTok sehingga dari bully-an yang dialami oleh Arya menjadikan Arya orang yang kuat dan bisa mendapatkan uang dari hasil karyanya yang ada di TikTok.

Selain itu, ada kasus yang dialami oleh Pani Rahmawati yang biasa disebut Rahma dengan pengikut yang sekarang sudah mencapai 2,7 juta dan memiliki verified dari TikTok. Ia merupakan salah satu konten creator yang lebih berfokus di bidang makeup. Sebelum ada di titik ini, Rahma mengalami banyak bully-an bahkan cacian dari para netizen yang ada. Rahma memiliki kuku yang sangat kecil dan itu merupakan keturunan dari keluarga, namun banyak orang yang mengomentari hal tersebut dengan berkata “kuku kecil, bantet aja sok sokan bikin makeup” ujar salah satu netizen di salah satu video yang ada di TikTok Rahma. Bukan hanya itu, setelah Rahma menikah ujian semakin banyak dihadapi “ udah punya suami bukannya malah diurus malah sibuk bikin tiktok, nanti suaminya diambil orang ngamuk “ ujar salah satu netizen yang tidak berfikir terlebih dahulu sebelum berkomentar. Lama kelamaan hal itu sudah menjadi hal yang sudah banyak dirasakan oleh Rahma dan sekarang Rahma sudah menjadi jauh lebih baik dalam menghadapi komentar dari para netizen, Rahma bisa semakin focus dalam membuat konten dan hasilnya ia banyak memiliki pengikut yang pada akhirnya membantu Rahma dan support hal baik yang dilakukan Rahma.

Dari beberapa contoh yang ada membuat kita sadar akan kurangnya kepedulian antar sesama di media sosial. TikTok seharusnya bisa menjadi wadah untuk semua orang berkarya dan menghasilkan sesuatu yang nantinya akan membawa bangga Indonesia.Tiktok banyak diminati sehingga baik buruknya yang ada di TikTok akan mempengaruhi orang-orang yang melihatnya. Hal-hal yang terjadi di atas sudah marak sekali terjadi. Indonesia masih banyak menyepelekan hal tersebut sehingga perlunya edukasi serta pemahaman terhadap masyarakat di Indonesia untuk mulai memahami dan mengenal mengenai hal bullying agar pada akhirnya semua orang dapat bertoleransi akan hal-hal yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun