Mohon tunggu...
Nurfauziyah 17160014
Nurfauziyah 17160014 Mohon Tunggu... Mahasiswa - bontang kaltim

cheer up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kognitif Menurut Teori Jean Piaget

15 Maret 2021   23:10 Diperbarui: 15 Maret 2021   23:31 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori kognitif dari Jean Piaget adalah teori umum yang masih banyak diperbincangkan dan diacu dalam bidang pendidikan. Teori ini mulai banyak dibicarakan lagi kira -- kira permulaan tahun 1960 -- an. Pengertian kognisi sebenarnya meliputi aspek -- aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu. Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan individu, bukan pula pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi diantara keduanya.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai 4 aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik Antara individu dengan dunia; 3) interaksi social, yaitu pengaruh -- pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan 4) ekuilibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri individu agar dia selalu mampe mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Proses apakah yang digunakan oleh anak -- anak saat membangun pengetahuan mereka tentang dunia? Piaget mengembangkan beberapa konsep untuk menjawab petanyaan ini; terutama yang penting adalah skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, ekuilibrium dan ekuilibrasi.

Skema menurut Piaget (1954), saat bayi atau anak mencoba untuk membangun pemahaman tentang dunia, yang merujuk pada berbagai tindakan atau representasi mental yang mengorganisasikan pengetahuan. Istilah skema yang diberikan Piaget ini untuk dapat menjelaskan mengapa seseorang memberikan respon terhadap suatu stimulus dan untuk menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan ingatan. Skema adalah sruktur kognitif yang digunakan oleh manusi untuk mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan ini secara intelektual.

Asimilasi (assimilation) terjadi ketika anak -- anak menggunakan skema mereka yang sudah ada untuk berurusan dengan informasi atau pengalaman. Asimilasi itu suatu proses kognitif, dengan asimilasi seseorang mengintegrasikan bahan -- bahan persepsi atau stimulus yang ada atau tingkah laku yang ada, dan mencakup mengenali objek atau peristiwa dengan cara yang konsisten dengan sebuah skema yang ada saat ini. Anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudha ada. Contohnya : makanan keras itu dikunyah dulu baru di telan.

Akomodasi (accommodation) terjadi ketika anak -- anak menyesuaikan diri dengan skema mereka untuk mempertimbangkan informasi dan pengalaman baru. Akomodasi juga dapat diartikan sebagai penciptaan skema baru atau pengubahan skema lama. Maksud disini yaitu mengubah diri (skema yang ada pada diri) agar sesuai dengan lingkungan yang ada. Pada akomodasi ini terjadi penambahan skema baru. Skema lain tidak hilang. Tambahan skema -- skema baru inilah menurut Piaget sebagai perkembangan kognisi.

Asimilasi dan Akomodasi berfungsi bahkan pada bayi yang sangat muda. Bayi yang baru lahir secara reflex menghisap semua hal yang menyentuh bibir mereka, mengasimilasi segala macam objek kedalam skema menghisap mereka. Dengan menghisap objek yang berbeda, mereka belajar tentang selera, tekstur, bentuk, dan sebagainya. Namun demikian, setelah pengalaman beberap bulan, mereka membangun pemahan tentang dunia secara berbeda. Beberapa objek, sperti jari, dan botol dot dapat dihisap, dan objek lainnya seperti selimut bulu tidak boleh diisap. Dengan kata lain, mereka mengakomodasi skema mengisap mereka.

Organisasi menurut Piaget, untuk memahami dunia mereka, anak -- anak secara kognitif mengatur pengalaman -- pengalaman mereka. Dalam teori Piaget, organisasi (organization) adalah pengelompokkan perilaku dan pemikiran yang terisolasi ke dalam sisitem tatanan yang lebih tinggi. Perbaikan organisasi secara terus -- menerus merupakan bagian integral dari perkembangan. Seorang anak laki - laki yang hanya memiliki gagasan yang samar tentang bagaimana menggunakan palu juga mungkin memiliki gagasan yang samar mengenai bagaimana menggunakan alat -- alat yang lain. Setelah mempelajari bagaimana menggunakan masing -- masing alat itu, ia menghubungkan dengan penggunaan -- pengguanaan tersebut, mengorganisasi pengetahuannya.

Asimilasi dan akomodasi selalu membawa anak ke tempat yanglebih tinggi. Dalam mencoba untuk memahami dunia, anak secara tidak terelakkan akan mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium. Artinya anak -- anak selalu dihadapkan dengan contoh lawan skemanya yang sudah ada dan dengan inkonsistensi. Contoh, jika anak menuangkan air berisi wadah pendek yang lebar ke dalam wadah yang sempit dan tinggi mengubah jumlah air, amak si anak bias jadi bingung dari mana tambahan air ini dating? Teka -  teki ini menciptakan disekuilibrium. 

Bagi Piaget pencarian internal akan ekuilibrium menciptakan motivasi untuk perubahan. Anak mengasimilasi dan mengakomidasi, menyesuaikan skema lam, mengembangkan skema baru, serta mengoganisasi kembali skema lama dan baru. Akhirnya, organisasi tersebut pada dasarnya berbeda dengan organisasi lama, itulah cara berfikir yang baru.

Ekuilibrasi (equilibration) adalah nama yang diberikan oleh Piaget pada mekanisme ini, ketika anak -- anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun