Mohon tunggu...
Nurfarhanah
Nurfarhanah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pelayanan Kefarmasian di Era Revolusi Industri 4.0

6 April 2019   22:54 Diperbarui: 7 April 2019   03:26 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

What's up guys ? ? ?

Pertama-tama perkenalkan nama saya Nurfarhanah, panggil saja Farhana, saya dari GB 1 dan saya adalah salah seorang mahasiswa baru Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Jadi, kali ini kita akan membahas mengenai peran farmasis di era revolusi industri 4.0.  Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya kita perlu mengetahui apa sih itu revolusi industri ? Kapan sih revolusi industri 4.0 itu dimulai ?

Mengapa revolusi industri itu bisa terbentuk ? Bagaimana sih revolusi industri 4.0 itu ? Dampak apa saja yang didapatkan di era revolusi industri ? Setelah mengetahui hal itu, baru kita bisa melangkah ke pembahasan selanjutnya. Yakni, apa sih peran farmasis di era revolusi industri 4.0 ini ?

Okay, first kita akan bahas apa sih revolusi industri ? Jadi, revolusi industri itu merupakan suatu perubahan yang secara signifikan atau secara mendasar dan dapat terjadi di segala bidang. Salah satunya pada bidang kesehatan.

Second, kapan sih revolusi industri 4.0 itu dimulai ? Untuk membahas lebih dalam, kita perlu tahu sejarah dari revolusi industri ini. Jadi revolusi industri itu berawal dari ditemukannya mesin uap oleh seorang insinyur skotlandia, britania raya yang bernama Jamess Watt. Dengan ditemukannya mesin uap ini  membantu manusia kala itu.

Revolusi ini kita kenal dengan Revolusi Industri 1.0. Kemudian di masa-masa yang akan datangnya ditemukan pula alat yang mempermudah manusia dalam berinteraksi satu sama lain, seperti telepon. Tak hanya sebagai alat untuk mempermudah interaksi antara satu sama lain, tetapi disini didapatkan pula sebuah alat yang mempermudah manusia untuk bepergian, mengunjungi kerabat, keluarga ataupun dalam hal bisnis seperti pesawat terbang. Revolusi ini dikenal dengan revolusi industri 2.0.

Kemudian di era selanjutnya dikenal dengan revolusi industri 3.0 dimana pada masa ini manusia sudah bisa mengontrol atau memprogram mesin-mesin yang ada dengan menggunakan komputer. Komputer ini tentunya lebih mempermudah atau meminimalisir tenaga manusia. Nah, sekaranglah masanya revolusi industri dimana teknologi menjadi semakin canggih dengan kecerdasan manusia untuk memodifikasi teknologi-teknologi digital.

Nah, dari sejarah singkat yang telah saya paparkan nih diatas. Kita bisa lihat bahwa revolusi industri 4.0 ini terbentuk dari pemikiran-pemikiran manusia sekarang yang semakin maju dengan menciptakan hal-hal yang baru ataupun dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada dan mengubahnya menjadi hal yang lebih menakjubkan atau hal yang lebih wow dimata masyarakat tentunya.

Dapat kita lihat dari berkembangnya teknologi ini yang semakin canggih, ada dampak yang ditimbulkan, baik itu dampak positif yang menguntungkan maupun dampak negatif yang bisa katakan merugikan. Sebagai awal dari pembahasan mengenai dampaknya, kita bahas terlebih dahulu dampak negatifnya.

Salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi yang semakin maju ini adalah semakin kurangnya tenaga manusia yang dibutuhkan karena adanya sistem kontrol dalam memprogram mesin-mesin yang ada sehingga lebih dititik beratkan pada sistem yang diciptakan tersebut tidak pada kuantitas tenaga manusianya.

Nah, untuk dampak positifnya tentu sangatlah banyak. Namun, tujuan utamanya disini adalah lebih mempermudah manusia atau dalam artian tidak banyaknya tenaga manusia yang dapat dikeluarkan untuk melakukan sesuatu hal yang memiliki hubungan dengan kegiatan atau aktivitas sehari-hari.

Untuk membahas peran farmasis di era revolusi industri 4.0, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu farmasis? Jadi, farmasis itu ialah orang yang menggeluti bidang farmasi. Bidang farmasi itu sendiri kita ketahui merupakan salah satu bagian dari kesehatan yang lebih spesifiknya membahas mengenai obat-obatan.

Farmasi sangatlah penting terutama kepada masyarakat. Karena farmasi membahas mengenai obat-obatan yang juga diedarkan kepada masyarakat. Sebelum obat-obatan diedarkan kepada masyarakat, farmasis berperan penting dalam pengujian kelayakan terhadap obat tersebut. Maka dari itu kita selanjutnya kita akan membahas peran dari farmasis itu sendiri di era revolusi industri 4.0. 

Disini saya ingin menguhubungkan peran farmasis di era revolusi industri 4.0 ini dengan nine stars farmasi. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan apa itu nine stars farmasi. Jadi, nine stars farmasi ini ialah hal yang menggambarkan atau hal-hal yang diharapkan melekat pada diri seorang farmasis maupun seorang apoteker.

Selanjutnya kita akan membahas atau mengulas peran farmasis sesuai dengan nine stars farmasi di era revolusi industri 4.0 ini. Seorang farmasis tentunya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien haruslah dengan baik, cara yang baik ini dengan berinteraksi ke pasien. Nah, apabila di hubungkan dengan revolusi industri 4.0 yang dimana teknologinya semakin canggih dengan mengandalkan teknologi fisik dan digital maka diciptakan sebuah aplikasi yang dapat menunjang hal tersebut.

Nah, aplikasi ini bisa memuat tentang bagaimana cara penggunaan obat, indikasi dari obat tersebut, bahkan membuka ruang obrolan untuk pasien dapat berinteraksi atau melakukan konseling terhadap farmasis ataupun apoteker. Farmasis disini ditujukan agar supaya masyarakat dapat lebih tahu dan tidak menyepelehkan obat yang konon sering digunakan dalam pengobatan penyakit-penyakit umum yang sering di alami oleh masyarakat. 

Selain itu, farmasis atau apoteker juga akan lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Farmasis atau apoteker juga dapat meningkatkan rasa bertanggung jawabnya dengan menetapkan keputusan baik itu perihal dosis obat dan lain-lain sehingga penggunaan obat dapat lebih aman dan efektif bagi pasien.

Tentunya teknologi ini sangat memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak yakni farmasi atau apoteker dan masyarakat.  Disini juga farmasis dapat belajar bagaimana cara berinteraksi yang baik atau berkomunikasi yang baik sehingga pelayanan kefarmasian juga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Selain itu, seorang farmasis tentunya harus mampu menjadi manager yang baik. Yang Namanya manager harus mempunyai sifat kepemimpinan atau cara mengelola yang baik. Dapat mengelola obat atau dalam hal produksi obat. Kaitannya dengan revolusi industri 4.0 ini ialah farmasis dapat memproduksi bahan baku obat yang tentunya terjamin mutunya.

Penggunaan teknologi canggih pastinya sangat lah membantu atau mempermudah farmasis atau apoteker dalam memproduksi obat maupun manager dalam hal kontroling karyawannya dalam hal produksi obat pula. Jadi disini dapat diciptakan atau dikembangkan alat yang dapat memonitoring hal yang seperti ini.

Atau alat yang dapat mendeteksi mutu atau kualitas dari bahan baku obat sehingga aman digunakan oleh masyarakat. Alat ini tentunya sangat membantu dan mempermudah seorang manager karena managerlah yang mempunyai tanggung jawab dalam hal kualitas dari obat tersebut apakah layak digunakan atau tidak.

Dengan berkembangnya informasi-informasi tentang kesehatan terlebih lagi dalam hal obat-obatan, penyakit dan bagaimana cara penyembuhannya maka seorang farmasis harus terus update maka dari itu peran teknologi sangat lah dibutuhkan dalam proses pembelajaran farmasis tersebut. Informasi ini dapat ditemukan melalui media sosial.

Maka dari itu telepon dan semisalnya terus dikembangkan sehingga dalam mendapatkan informasi juga dapat menjadi lebih cepat dan lebih akurat. Diharapkan pada era ini dapat diciptakan situs resmi yang fokus membahas mengenai obat-obatan atau segala hal yang mencakup mengenai farmasi. 

Dalam situs resmi tersebut farmasis ataupun apoteker dapat membagikan ilmunya. Sehingga farmasis ataupun apoteker dapat dimudahkan dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru dan mengefisienkan waktu lebih tepatnya.

Seorang farmasis ataupun apoteker sangat dianjurkan untuk melakukan penelitian dalam penemuan serta pengembangan obat-obatan. Apabila dikaitkan dengan revolusi industri 4.0 ini diharapkan adanya teknologi yang mempunyai manfaat sekaligus, baik itu dalam mendeteksi seberapa banyak senyawa yang ada dalam bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan obat tersebut maupun dalam membuat senyawa tersebut terpisah dari bahan baku asalnya. Hal ini tentunya sangat membantu farmasis maupun apoteker.

Terlebih lagi apabila menggunakan alat yang seadanya tidak dapat memberikan hasil yang maksimal dalam hal jumlah total senyawa yang terkandung.

Selain hal diatas, farmasis atau apoteker tentunya diharapkan bisa turun langsung dalam hal kewirausaan contohnya dengan membangun perusahaan yang berkaitan dengan farmasi. Misalnya dalam perusahaan kosmetika. Nah, disini apabila dikaitkan dengan revolusi industri 4.0. Farmasis atau apoteker dapat berwirausaha lewat online atau mempromosikan produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaannya untuk disebarkan ke publik. 

Seorang farmasis ataupun apoteker dapat menawarkan berbagai produk yang berkaitan dengan farmasi atau yang lebih umum ditawarkan kepada masyarakat adalah produk kosmetik. Proses transaksi yang dilakukan antara seorang farmasis dengan konsumen pun dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Hal ini memperlihatkan perlunya upgrade atau pembaharuan dalam hal teknologi. Inilah yang menjadi karakteristik dari revolusi industri 4.0. Dimana terdapat perubahan yang mendasar dari perubahan yang ada sebelumnya.

Jadi sekali lagi kawan-kawan sekalian bisa kita lihat jikalau era revolusi industri 4.0 sangat memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar. Namun, diantara banyaknya hal positif atau dampak positif yang didapatkan. Ada pula dampak negatif dari era ini dimana dengan adanya perkembangan teknologi yang seperti sekarang ini membuat masyarakat hidup serba instan atau langsung.

Untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan tidak membutuhkan waktu yang lama serta menguras tenaga, maka disinilah proses pemanfaatan teknologi itu dilakukan. Contohnya mengenai makanan cepat saji. Cara hidup yang seperti ini tidaklah bagus. Mengapa, So Why ? ? ? 

Menurut pendapat saya nih untuk mendapatkan kualitas yang pasti dan terjamin, maka sebaiknya seseorang dapat membuatnya sendiri. Kualitas dari bahan makanan ini tentunya sangat berdampak bagi kesehatan. Maka dari itu untuk menentukan kualitasnya, seseorang bisa turun tangan sendiri perihal ini.

Tetapi hal yang paling perlu diingat bahwa dari era revolusi industri 4.0 ini, farmasis ataupun apoteker sangat dimudahkan dalam melayani masyarakat sekitar. Dengan adanya teknologi yang semakin ke hari mendapatkan upgrade atau pembaharuan bahkan menciptakan teknologi yang baru sangat mempermudah kegiatan sehari-hari.

Masyarakat tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk berinteraksi atau berkomunikasi bahkan untuk melakukan konsultasi secara langsung dengan seorang farmasis atau pun apoteker. Tapi dengan adanya teknologi yang super canggih hal tersebut dapat memberikan perubahan yang mendasar atau perubahan yang dapat dilihat secara langsung kepada masyarakat maupun farmasis atau apoteker.

Karena dengan adanya teknologi ini hal yang mulanya memerlukan waktu yang lama sekarang sudah bisa dilakukan dengan cepat atau dalam artian waktu yang digunakan lebih efisien atau lebih efektif.

Mungkin sampai disini saja perjumpaan kita kawan-kawanku sekaliaann ....

Semoga dari uraian diatas bisa memberikan manfaat kepada teman-teman sekalian, jadi apabila ada kesalahan kata mohon dimaafkan dan terima kasih ...

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun