Urgensi dan Peran Guru dalam Pendidikan Politik pada Peserta Didik
Di tengah dinamika politik yang terus berkembang di Indonesia, pendidikan politik bagi peserta didik menjadi semakin mendesak. Literasi politik tidak hanya menjadi kebutuhan orang dewasa, tetapi juga fondasi penting bagi generasi muda yang akan menjadi penentu masa depan bangsa. Guru, sebagai garda terdepan pendidikan, memiliki posisi strategis untuk menanamkan pemahaman politik yang sehat, kritis, dan bertanggung jawab. Melalui interaksi sehari-hari di ruang kelas, guru dapat membentuk pemahaman dasar tentang sistem demokrasi, hak dan kewajiban warga negara, serta nilai-nilai kebangsaan yang menjadi pilar kehidupan bermasyarakat.
Urgensi pendidikan politik di sekolah semakin terasa ketika dihadapkan pada fenomena polarisasi dan fragmentasi sosial yang meningkat. Pemilahan masyarakat berdasarkan pilihan politik telah merambah hingga lingkungan pendidikan, mempengaruhi cara pandang dan sikap peserta didik terhadap perbedaan. Guru berperan penting untuk menjembatani kesenjangan ini dengan mengajarkan bahwa perbedaan pendapat politik adalah hal yang lumrah dalam demokrasi, namun tetap harus dilandasi dengan sikap saling menghormati dan mengedepankan kepentingan bersama. Dengan pemahaman ini, peserta didik dapat tumbuh menjadi warga negara yang mampu berpikir kritis namun tetap menghargai keberagaman.
Tantangan era digital dengan derasnya arus informasi dan berita palsu juga memperkuat urgensi pendidikan politik di sekolah. Banjir informasi yang tidak terverifikasi dapat mengarahkan peserta didik pada pemahaman politik yang keliru dan dangkal. Dalam konteks ini, guru memiliki tanggung jawab untuk membekali mereka dengan kemampuan memilah informasi, mengkritisi sumber berita, dan membangun argumentasi berdasarkan fakta dan analisis yang mendalam. Pembekalan literasi digital yang terkait dengan isu-isu politik menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi yang tidak mudah terprovokasi dan mampu berkontribusi positif dalam diskursus publik.
Peran guru sebagai fasilitator diskusi dan pembelajaran politik yang kontekstual tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai kenetralan dan objektivitas. Guru perlu menghadirkan berbagai perspektif politik secara berimbang, mendorong peserta didik untuk menganalisis setiap sudut pandang, dan membangun kesimpulan mereka sendiri. Melalui metode pembelajaran yang partisipatif seperti diskusi, debat, simulasi pemilu, atau proyek kewarganegaraan, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan peserta didik mengembangkan keterampilan politik praktis. Hal ini penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi kompleksitas politik nyata ketika mereka terjun ke masyarakat.
Di tengah kondisi negeri yang membutuhkan kepemimpinan berkualitas di masa depan, pendidikan politik juga berperan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan semangat pengabdian pada peserta didik. Guru dapat menginspirasi mereka melalui contoh kepemimpinan yang berintegritas, mendorong keterlibatan aktif dalam organisasi sekolah, dan mengajarkan nilai-nilai demokrasi dalam praktik keseharian. Dengan demikian, sekolah tidak hanya menjadi tempat transfer pengetahuan politik, tetapi juga laboratorium demokrasi yang mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang beretika dan berorientasi pada kesejahteraan bersama.
Pada akhirnya, urgensi pendidikan politik bagi peserta didik bermuara pada pembentukan generasi yang memiliki kesadaran kewarganegaraan yang tinggi. Dalam konteks Indonesia yang plural, guru memiliki peran sentral untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan berpolitik yang inklusif dan berkeadilan. Melalui pendekatan yang komprehensif, guru dapat membantu peserta didik memahami bahwa politik bukan sekadar kontestasi kekuasaan, melainkan instrumen untuk mewujudkan kebaikan bersama. Dengan pemahaman ini, generasi muda Indonesia diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada penguatan demokrasi dan kemajuan bangsa di tengah berbagai tantangan nasional maupun global.
By : ighortÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI