Ibu A : Panjang anaknya berapa?
Ibu B : 44 cm ya Yah (dengan bangga menanyakan pada suaminya)
Ibu A : Eh pendek yah, panjangan anak saya, anak saya 47 cm tuh lihat jari - jarinya panjang semua (sambil menunjukan jari -jari kakinya)
Ibu B : (Dalam hati bilang selisih 3 cm aja udah kaya panjangnya 300 meter aja)
Itulah sepenggal percakapan ibu - ibu menyusui pagi ini, pertanyaannya jika anda menjadi Ibu B, bagaimana perasaan anda? Ada yang diam, ada juga yang bereaksi. Itu baru sepenggal percakapan saja, bagaimana jika saya kutip semuanya, pasti sebagai pembaca anda akan bereaksi keras pada Ibu A. Itu adalah yang saya maksud dengan Orang Tua Toxic kepada anak.
Sebagai makhluk sosial pasti kita tidak bisa hidup tanpa bersosialisasi dengan orang lain, apa lagi dengan tetangga atau teman yang sama-sama mempunyai anak, pastinya sebagai orang tua kita sangat bahagia memiliki anugrah yang luar biasa, namun kebahagiaan itu harus dirusak oleh orang tua yang dengan gampangnya membanggakan anaknya sendiri dan merasa paling baik diantara yang lain.
Ibu-ibu dan Bapak pastinya akan terganggu secara psikologis jika bertemu dengan orang tua seperti ini, namun para orang tua jangan khawatir pada awal menjumpai orang tua seperti ini pasti anda akan kaget dan mungkin ada yang bereaksi, karena tentunya sebagai orang tua kita akan sensitif terhadap pernyataan yang menjatuhkan anak kita.
Namun sebaiknya sebagai orang tua kita juga perlu menjaga hubungan baik dengan tetangga atau teman kita. Jika dalam kadar yang wajar dalam memberikan pernyataan, ada baiknya kita perlu diam saja karena menanggapinya akan percuma saja.
Yang perlu orang tua lakukan saat menjumpai orang tua seperti ini adalah jauhi, karena sangat berdampak tidak baik bagi buah hati anda dan tentunya anda sendiri. Jadi cari orang tua yang mempunyai karakter baik yang saling memberi saran, saling memotivasi dan saling memberi dukungan, daripada bergaul dengan orang tua Toxic.
Tak hanya itu biasanya anak yang dididik oleh orang tua Toxic akan tumbuh dengan psikologis yang tidak baik, biasanya ada dua kemungkinannya anak tersebut menjadi nakal atau anak tersebut menjadi gampang cemas mapun penakut. Tentu saja para orang tua tidak ingin anak tersayang ikut terpapar kenakalan oleh anak lain.
