Mohon tunggu...
Icha Ibrahim
Icha Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

don't look for me, I'm not here"

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Asumsi Dasar Terkait Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

20 Maret 2021   16:36 Diperbarui: 20 Maret 2021   16:52 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Piaget berpendapat bahwa tahapan perkembangan kognitif terdiri dari empat tahap, yaitu, tahap sensorimotorik, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret dan tahap operasional formal. Anak melewati setiap tahap hanya sekali pada usia bervariasi, setelah melaluinya anak dapat mecapai kecerdasan manusia sepenuhnya.

a. Tahap sensori motorik,(dari lahir sampai 2 tahun).

Tahap sensori motorik anak berkembang dari pengalaman dan sistem panca inderanya. Dalam otaknya anak melihat, mendengar, mencium, merasakan dan menyentuh.  Sejak anak berusia empat bulan, anak mulai sadar akan hal-hal yang ada diluar tubuh mereka sendiri dan seiring dengan bertambahnya usia, mereka belajar melakukan sesuatu dengan sengaja. Mereka mulai menjadi ingin tahu tentang segalanya. Untuk mengeksploirasi lebih lanjut anak mulai bergerak, belajar duduk, merangkak, berdiri, berjalan dan berlari. Hal ini dapat meningkatkan mobilitas fisik yang  berakibat pada perkembangan kognitif, tetapi anak tetap egosentris dalam arti bahwa anak hanya bisa memandang dunia dari sudut pandang mereka sendiri.

b.  Tahap pra-operasional (2- 7 tahun).

 Pada tahap pra-operasional pemikiran anak digolongkan dalam fungsi simbolis dan  intuitif. Pada tahap ini anak belajar berbicara dan memahami bahwa kata-kata, gambar, dan gerakan merupakan simbol bagi sesuatu.

Dan pada usia 4 tahun, anak-anak memiliki rasa keingintahuan dan bertanya terkait apa yang ia ingin ketahui. Anak ingin tahu segalanya, dalam hal ini Piaget menyebutnya zaman intuitif. Saat ini anak memiliki cukup banyak pengetahuan. Pemikiran anak pada tahap ini masih sedikit egosentris. Anak berpikir orang lain melihat suatu hal yang ada disekitarnya seperti apa yang mereka lihat dan anak masih tidak mengerti bahwa mereka melihatnya secara berbeda.


c. Tahap operasional konkret adalah (7-11 tahun).

Pada tahap ini anak akhirnya menemukan logika. Salah satu contohnya yaitu ketika anak  dapat berpikir dan menyimpulkan sesuatu berdasarkan faktanya. Anak dapat memahami ketika mengambil sebuah makanan menggunakan piring yang ukurannya biasa dan piring yang besar jumlahnya tetap sama. Anak pastinya akan memilih piring yang lebih besar dengan berpikir dia akan mendapat lebih banyak.

Dalam hal ini otak mulai belajar mengatur pikiran kita dalam mengelompokkan dan membentuk struktur mental operasional. Anak mulai memahami bahwasanya pikiran dan perasaan mereka adalah sesuatu yang unik yang tidak ada dimiliki orang lain. Hal ini menandakan bahwa  anak belajar memposisikan diri mereka pada posisi orang lain.

d. Tahap operasional formal (11 tahun keatas).

Ketika seorang anak tumbuh menjadi remaja,pada saat itulah anak memasuki tahap perkembangan operasional formal yang dimana memiliki kemampuan dalam berpikir secara rasionalterkait dengan konsep abstrak, serta peristiwa hipotesis. Kemampuan kognitif anak yang canggih memungkinkan anak untuk memahami abstrak. Keterampilan mental baru anak memungkinkan mereka untuk merencenakan kehidupan mereka secara sistematis dan memprioritaskan. Anak dapat berasumsi tentang kejadian yang tidak ada kaitannya dengan kenyataan. Anak sekarang dapat berfilsafat dan berpikir tentang berpikir itu sendiri. Perasaan baru kami untuk identitas kami sekarang juga menciptakan pemikiran egosentris dan beberapa mulai melihat khalayak khayal mengawasi mereka sepanjang waktu. Piaget percaya pada pembelajaran seumur hidup, tetapi bersikeras bahwa tahap operasional formal adalah tahap akhir dari kognitif kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun