Mohon tunggu...
Nur Arifah Drajati
Nur Arifah Drajati Mohon Tunggu... Dosen dan Guru -

Menjaga Perilaku dan Keilmuan dengan Istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Impian Ala SMA Labschool Jakarta

1 Februari 2014   22:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:15 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengawali tahun 2014, SMA Labschool Jakarta mengadakan perjalanan edukasi ke USA yaitu ke negara bagian Washington DC, New York dan Boston. Perjalanan selama 14 hari ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan, budaya dan membangun impian para siswa SMA Labschool Jakarta.

Pada 3 hari pertama,kami mengunjungi VOA yaitu Voice of America. Ini adalah media komunikasi Amerika untuk dunia internasional. Kami belajar banyak bagaimana menjadi seorang reporter dan sejarah berdirinya VOA di tengah Perang Dunia II. Bagaimana kami mendengarkan penjelasan langsung dari pimpinan VOA bagaimana suatu berita digali dan dikomunikasikan untuk seluruh warga dunia. Selain itu, kami belajar tentang prinsip-prinsip suatu berita yang berkualitas dan pemanfaatan berbagai media sosial dalam suatu pemberitaan.

Selanjutnya kami mengeksplore Washington DC, yaitu mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia. Kami bertemu dengan Atase Pendidikan. Kami dibekali pengetahuan tentang sistem pendidikan di Amerika dan usaha-usaha yang diperlukan untuk persiapan melanjutkan pendidikan di tingkat universitas. Selain itu, siswa belajar juga bagaimana menjadi seorang atase dan diplomat. Pengetahuan ini sangat penting bagi siswa untuk menentukan ke arah mana dan program apa yang akan diambil jika ingin menjadi seorang atase atau diplomat.

We Still Have A Dream. Itulah yang siswa pelajari dari Monumen Abraham Lincoln. Para siswa mempelajari sejarah kemerdekaan para budak dan demokrasi di Amerika, pidato Marthin Luther King, serta museum yang berada di lantai dasar monumen.

Selanjutnya di hari berikutnya kami berkunjung ke UN Building, New York. Kami mempelajari komite di PBB dan peran masing-masing komite bagi warga dunia. Para siswa mempelajari tentang MDG's yang beberapa diantaranya adalah bagaimana mengentaskan warga dunia yang masih dalam kondisi perang, bagaimana masih banyak negara-negara yang kelaparan dan kekurangan pendidikan dan kesehatan. Selain itu, para siswa dapat melihat secara langsung ruangan-ruangan bagi para diplomat UN untuk menyelesaikan suatu masalah dunia.

Perjalanan dilanjutkan menuju PTRI. PTRI adalah Perutusan Tetap Republik Indonenesia yang berkedudukan di New York dan Geneva. Para siswa disambut oleh Dubes Tetap PTRI yaitu Bapak Dr. Desra Percaya dan Dubes Bapak Yusra. Para siswa diberikan motivasi bahwa harus terus memiliki impian dan terus belajar. Untuk menjadi seorang duta besar diperlukan waktu, pikiran dan tenaga serta doa.

Mengunjungi Liberty yang merupakan ikon Amerika tidak kami lupakan. Di sini para siswa mempelajari sejarah Amerika dan patung Liberty serta filosofi yang terkandung didalamnya. Selain itu para siswa mempelajari arsitektur monumen yang konon sangat kuat dalam cuaca panas dan dingin sekalipun.

Untuk membangun sebuah impian di masa depan, para siswa mengunjungi MIT  University dan Harvard University. Para siswa mendapatkan pengetahuan tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan oleh para siswa yang ingin melanjutkan kuliah di dua universitas besar ini

Dalam Edu Trip ini kami juga mengunjungi salah satu sekolah terbaik di USA yaitu Natick High School, Boston. Kam disambut oleh Kepala Sekolah, Ms Rose  serta Pengawas District di daerah Natick, Dr. Peter Sanchioni. Sambutan hangat mereka sangat memberikan kenyamanan bagi para siswa dalam mengikuti beberapa kelas di SMA ini. Dalam kesempatan ini, siswa belajar tentang pembuatan games, digital music, dan pemanfaatan teknologi dalam setiap subject. Para siswa juga memperkenalkan budaya Indonesia dengan mempresentasikan Indonesia dan menyanyikan lagu-lagu nasional Indonesia. Wow, sambutan mereka luar biasa. Dengan jumlah siswa 1500 siswa, mereka ingin mengunjungi Indonesia suatu saat nanti. Siswa SMA Labschool Jakarta menjadi  ambassador Indonesia yang handal.

Bagi para guru, kunjungan sekolah ini sangat bermakna. Kami para guru dapat mempelajari beberapa hal tentang sekolah di Natick High School. Yaitu:



1. Belajar untuk Melayani
Di sekolah yang kami kunjungi, semua anak mendapatkan hak belajar yang sama. Anak yang normal, anak yang baru saja sembuh dari sakit, anak dengan special needs mendapatkan hak tersebut. Dengan kesabaran dan kesungguhan, para guru mendidik dan melayani anak-anak ini. Sesuai dg UU US, anak-anak dengan special needs mendapatkan pendidikan bersama dengan siswa normal lainnya. Diharapkan mereka dapat hidup normal dg masyarakat lainnya.
2. Kelas Pekerjaan Rumah

Pendidikan di sekolah ini sangat menuntut siswa mengerjakan PR (pekerjaan rumah). Bagi yang memiliki masalah dengan PR, dengan berbagai alasan karena malas atau tidak bisa, para siswa dilayani secara khusus di kelas khusus pula. Poin yang didapatkan adalah belajar disiplin dan memperkuat penguasaan materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun