Mohon tunggu...
Nur Anisa Saleha
Nur Anisa Saleha Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Negeri Makassar

suka ke alam sebab menemukan tenang diantara sunyi dan hijau, juga memiliki kepribadian peduli namun tetap tenang dan selektif, serta menyukai konten yang mengupas isi buku-karena di sana, ada banyak jiwa yang bicara lewat kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesadaran Politik Gen Z: Dianggap Ancaman, Bukan Harapan

12 Oktober 2025   11:00 Diperbarui: 12 Oktober 2025   09:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam sistem Islam, negara tidak memusuhi rakyatnya. Negara menjadi pelindung, bukan penekan. Pemuda dibina dengan aqidah yang kokoh, sehingga keberanian mereka lahir dari iman, bukan dari amarah. Negara memastikan setiap kebijakan berpihak pada keadilan syariat, bukan kepentingan elit. Dan hukum ditegakkan dengan adil  tanpa pandang bulu, tanpa bisa dibeli.

Kesadaran Umat Harus Bangkit, Sistem Harus Diubah

Hari ini kita menyaksikan bagaimana hukum, politik, dan kekuasaan telah kehilangan nilai luhur. Rakyat lelah, bukan karena terlalu banyak aturan, tapi karena aturan tak lagi melindungi. Ketika hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas, ketika aparat lebih sibuk membungkam daripada mendengar, maka sejatinya kita sedang hidup dalam sistem yang sekarat. Selama demokrasi-kapitalisme dipertahankan, kebenaran akan terus disembunyikan, dan generasi muda akan terus dikriminalisasi. Oleh karena itu, kesadaran politik Gen Z harus diarahkan, bukan dipadamkan  diarahkan menuju perubahan hakiki, menuju sistem yang adil dan berpihak pada kebenaran: Islam kaffah.

Negeri ini tak kekurangan undang-undang, tapi kehilangan keadilan. Tak kekurangan lembaga hukum, tapi kehilangan nurani. Maka, ketika hukum tak lagi menegakkan kebenaran, ketika keadilan hanya milik yang berkuasa, saatnya rakyat menuntut perubahan yang hakiki. Perubahan yang bukan hanya sekadar reformasi pasal, tetapi revolusi sistem. Bukan menambal demokrasi yang lapuk, tapi menegakkan tatanan Islam yang menyeluruh.

-Sebab ketika hukum tak lagi menenangkan, maka hanya Islam yang mampu menegakkan keadilan dengan penuh kasih dan keberanian-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun