Mohon tunggu...
Nurani Puspa Ningrum
Nurani Puspa Ningrum Mohon Tunggu... -

"This is the way I am" "I don't want some pretty face to tell me pretty lies... I need someone who always tell me the truth!!! and I will choose them as my closest spesial friend..." (Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam)

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa MNC Memilih Sumber Dana Luar Negeri?

14 Februari 2017   21:17 Diperbarui: 14 Februari 2017   21:21 3520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dengan demikian, sebuah perusahaan multinasional AS, misalnya, bisa mendapatkan suku bunga yang lebih rendah jika meminjam dolar AS dalam pasar Eurocurrency dibandingkan jika meminjam pada bank lokal AS. Di samping itu, perusahaan multinasional AS juga bisa meminjam valuta asing melalui pasar Eurocurrency, walaupun yang dibutuhkan adalah dolar AS. 

Asumsikan bahwa suku bunga kredit Euro-dolar adalah 12%, sementara suku bunga kerdit Euro-Swiss franc (suku bunga kredit franc Swiss dan mengkonversikannya ke dalam dolar agar dapat digunakan. Pada saat kredit jatuh tempo, perusahaan akan membeli franc Swiss untuk melunasi pinjaman. 

Jika nilai tukar antara Franc Swiss dengan dolar tidak berubah dari saat kredit diberikan hingga kredit jatuh tempo, biaya bagi perusahaan multinasional AS yang dimaksud hanyalah 8%. Dimana suku bungga franc Swiss biasanya memiliki tingkat yang lebih rendah, sementara suku bunga dolar seperti Kanada dan pound Ingris biasanya jauh lebih tinggi. Dalam sejumlah periode pun, selisih antara suku bunga tertinggi dengan suku bunga terendah adalah 7%.

Dari penjelasan diatas, maka kita perlu memahami juga bagaimana cara menentukan suku bunga pembiayaan efektif.

Dalam realitas, nilai dari valuta yang dipinjam kemungkinan besar akan berubah dari waktu ke waktu dalam kaitannya dengan valuta lokal peminjam. Biaya pembiayaan (cost of financing) aktual bagi perusahaan debitur akan tergantung pada (1) suku bunga yang dikenakan oleh bank yang menyediakan kredit, dan (2) pergerakan nilai valuta mendominasi kredit sepanjang periode kredit. Jadi, biaya aktual atau “efektif” sangat mungkin berbeda dari suku bunga yang dikenakan oleh bank yang menyediakan pinjaman

 Perbedaan yang dimaksud dapat dimisalkan sebagai berikut: Ketika sebuah perusahaan AS mendapat kredit berjangka waktu selama 1 tahun sebesar SF1.000.000 dengan suku bunga 8%. Pada saat menerima pinjaman, perusahaan AS tersebut akan mengkonversikan franc Swiss ke dalam dolar dalam rangka membayar pembelian bahan baku. Suku bunga pada saat itu sekitar $0,50 per SF, sehingga jumlah dolar AS yang diperoleh dari hasil konversi adalah $500.000 ($0.50).

 Jika satu tahun kemudian, perusahaan AS tersebut membayar pinjaman sebesar SF1.000.000.000 beserta bunga SF80.000 (yaitu, 8% dari SF1.000.000.000). Maka, jumlah total Franc Swiss yang dibutuhkan oleh perusahaan AS adalah 1.080.000 Franc. Asumsikan bahwa selama periode 1 tahun tadi, franc Swiss mengalami apresiasi menjadi $648.000 (SF1.080.000 ($0.60)) untuk melunasi pinjaman franc Swiss.

Untuk menghitung pembiayaan efektif, yang pertama harus ditentukan adalah jumlah dolar yang dibutuhkan untuk melunasi pinjaman. Kemudian di bagi dengan jumlah dolar yang dipinjam (yaitu, hasil konversi dari franc), karena dalam hal ini perusahaan meminjam $500.000 dan membayar $648.000, jadi biaya pembiayaan efektif yang diperlukan yaitu sebesar $148.000/ $500.000=29,6%. Jika nilai tukar franc Swiss tidak berubah sepanjang masa kredit, pelunasan pinjaman hanya akan membutuhkan $540.000, atau dengan suku bunga efektif $40.000/$500.000=8%. Karena franc Swiss mengalami apresiasi secara subtansial, berdasarkan permisalan diatas maka suku bunga pembiayaan efektif dalam permisalan tersebut menjadi sangat tinggi.

Ketika suku bunga pembiayaan efektif yang dihasilkan negatif, maka hal tersebut menyiratkan bahwa jumlah dolar yang dikeluarkan untuk melunasi kredit secara total ternyata lebih rendah daripada jumlah dolar yang dipinjam. Hasil semacam ini bisa terjadi jika franc Swiss mengalami depresiasi secara subtansial selama periode kredit.

Berdasarkan beberapa permisalan diatas, menyiratkan bahwa sebuah perusahaan jangan hanya melihat suku bunga kredit resmi pada saat memutuskan valuta mana yang sebaiknya dipinjam. Ekspektasi depresiasi dan apresiasi juga harus dipertimbangkan. Begitu juga dengan beberapa kriteria-kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih sumber dana luar negeri atau internasional, seperti: (1) paritas suku bunga, (2) kurs forward sebagai kurs peramal, dan (3) ramalan nilai tukar.

Nurani Puspa Ningrum, S.E

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun