Mohon tunggu...
E. Niama
E. Niama Mohon Tunggu... Psikologi dan Pendidikan | Tentor Akademik | Penulis Lepas | Pengamat Kehidupan dan Pendengar Cerita | Serta Seorang Intuitive Thinker

Pengamat kehidupan yang percaya pada kekuatan kata. Sebagai lulusan Psikologi dan tentor akademik, saya terbiasa membaca dinamika manusia dari berbagai sisi. Menulis bagi saya adalah ruang kontemplasi sekaligus cara berbagi makna.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Luwak White Coffee, Kopi Ramah Bagi yang Tak Suka Pahit

3 Oktober 2025   19:47 Diperbarui: 3 Oktober 2025   19:47 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luwak White Coffee, kopi sachet lokal dengan rasa ringan, dan ramah di lambung. Sumber: kopiluwakofficial (Instagaram official)

Aroma Kopi Sejak Kecil

Sejak kecil, aku sudah akrab dengan aroma kopi. Bagi sebagian orang, kopi identik dengan hitam pekat, pahit, dan kuat. Tapi jujur saja, aku pribadi bukan tipe yang bisa menikmati kopi hitam murni tanpa tambahan apa-apa.

Hingga sekarang pun, preferensiku tidak berubah. Aku bukan tipe pecinta kopi hitam pekat seperti kebanyakan orang yang mengaku "Pecinta kopi." Kalau bikin kopi sendiri di rumah, perbandingannya jelas: kopi hitam cuma sedikit, gulanya yang agak banyak 1:3. Yang penting bagiku adalah ada aroma dan rasa kopinya, bukan kepahitannya. Makanya, kalau pergi nongkrong di cafe, aku pasti pesan kopi yang ada creamer-nya. Cappuccino, latte, atau kopi dengan berbagai varian rasa itu zona nyamanku. Kopi hitam? Bukan untukku.

Bukan Pecinta Kopi Hitam, Tapi Tetap Pecinta Kopi

Mungkin ada yang bilang, "Ah, kalau gitu kamu bukan pecinta kopi sejati." Tapi menurutku, itu stereotip yang perlu dibongkar. Tidak semua orang yang suka kopi harus jadi penggemar espresso atau kopi tubruk pahit tanpa gula. Ada banyak cara menikmati kopi, dan semuanya sah-sah saja.

Yang aku cari dari secangkir kopi itu sederhana: aromanya yang khas dan rasa kopi yang pas di lidah, bukan sensasi pahit yang bikin wajah mengernyit. Buatku, kopi itu soal kenyamanan dan kenikmatan, bukan soal seberapa kuat aku bertahan dengan kepahitannya. Dan untungnya, sekarang banyak pilihan kopi yang ramah buat orang-orang sepertiku, salah satunya adalah Luwak White Coffee.


Kenapa Luwak White Coffee Jadi Pilihan Utama

Luwak White Coffee adalah jawaban bagi orang-orang yang suka kopi tapi tidak ingin berhadapan dengan pahitnya kopi hitam. Kombinasi antara kopi dan creamer di dalamnya pas banget ada aroma kopi yang hadir, tapi tidak overwhelming. Rasanya creamy, manis, dan tentunya lembut. Ini tipe kopi yang bikin nyaman, bukan yang bikin deg-degan takut lambung protes.

Yang paling aku suka dari Luwak White Coffee adalah kepraktisannya. Tinggal gunting sachet, seduh dengan air panas, aduk sebentar, dan langsung bisa dinikmati. Tidak perlu repot-repot takaran kopi, gula, atau creamer terpisah. Semuanya sudah pas dalam satu kemasan. Dan yang lebih penting lagi, Luwak White Coffee sangat mudah ditemukan. Dari warung kecil di ujung gang sampai supermarket besar, pasti ada. Harganya pun ramah di kantong yang lagi pengen ngirit.

Ramah untuk Lambung Sensitif

Ada satu alasan lagi kenapa aku cocok dengan Luwak White Coffee: lebih bersahabat dengan lambung. Kita tahu, banyak orang yang suka kopi tapi punya kendala perut sensitif.

White Coffee, termasuk Luwak White Coffee, lebih lembut di perut dibanding kopi hitam. Kandungan asam dalam white coffee cenderung lebih rendah karena proses pengolahannya yang berbeda. Jadi, buat yang punya masalah lambung tapi tetap ingin menikmati kopi, white coffee bisa jadi alternatif yang aman. Bisa tetap menikmati ritual ngopi setiap hari tanpa khawatir harus minum obat maag setelahnya.

Kopi untuk Semua Kalangan

Di dunia yang sering menganggap pecinta kopi sejati hanya mereka yang minum espresso tanpa gula atau kopi tubruk pekat, Luwak White Coffee hadir sebagai bukti bahwa kopi itu bisa ramah dan inklusif. Tidak perlu ada gatekeeping soal cara menikmati kopi. Setiap orang punya preferensi masing-masing, dan semuanya valid.

Bagiku, Luwak White Coffee bukan cuma soal rasa yang pas atau harga yang terjangkau. Ini tentang kenyamanan menikmati kopi dengan caraku sendiri tanpa harus memaksakan diri menyukai yang pahit, tanpa harus khawatir lambung bermasalah. Kopi yang benar-benar bisa dinikmati siapa saja, termasuk kaum perempuan sepertiku yang hanya ingin merasakan aroma dan kenikmatan kopi tanpa drama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun