Mohon tunggu...
Nurafnia 27
Nurafnia 27 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Nama saya Nurafnia bisa di panggil Afnia. Saya berasal dari mahasiswa Universitas Negeri Makassar tepatnya di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hidup itu berat makanya perlu Cinta untuk mengimbanginya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fakta Seru di Balik Peninggalan Villa Isola Belanda

5 September 2022   15:53 Diperbarui: 5 September 2022   16:04 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa penjajahan Belanda meninggalkan banyak bangunan hingga hari ini yang masih berdiri sebagai saksi bisu masa penjajahan. Salah satu bangunan peninggalan Belanda dengan gaya arsitektur yang keren adalah Villa Isola.

Vila dengan arsitektur yang tidak biasa ini masih berdiri, berfungsi sebagai gedung rektorat Universitas Pendidikan Indonesia.

Di balik kemegahannya, tersembunyi banyak fakta menarik tentang puluhan mansion (bangunan dengan ukuran yang sangat luas) yang masih berdiri.

Mau tahu fakta menarik tentang villa ini? Yuk simak selengkapnya!

Fakta Menarik Tentang Arsitektur Megah Villa Isola

1. Pemilik asli Villa Isola

Dominique Willem Barrety adalah pria Italia-Jawa kelahiran Yogyakarta tahun 1980 dan seorang maestro surat kabar pemilik Algemeen Nieuws-en Telegraaf Agentschap (ANETA). Baretty menyimpan tragedi di mansion ini. Dia dapat menikmati rumah besar yang dia bangun hanya untuk satu tahun. Dia tewas dalam kecelakaan pesawat dalam perjalanan dari Amsterdam ke Batavia.

2. Bergaya Arsitektur Art Deco

Isola dibangun antara Oktober 1932 dan Maret 1933 dan memakan waktu selama satu tahun. Isola menerapkan gaya arsitektur Art Deco. Saat itu, Isola menjadi puncak modernisme. Ini dirancang oleh seorang arsitek bernama Profesor Charles Prosper Wolff Schoemaker. 

Ia adalah seorang arsitek Belanda yang merancang banyak bangunan dengan gaya arsitektur Art Deco. Biaya pembangunan Isola tetap tidak berubah, setara dengan 500.000 gulden bila dikonversi menjadi 250 miliar rupiah. Saat itu, bangunan yang ia bangun seharusnya berbeda dengan arsitektur bangunan lainnya. Bangunan lain yang ia rancang adalah Gedung Merdeka, Katedral Bandung, Bio Pharma dan Gereja Bethel.

3. Tempat Menyendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun