Mohon tunggu...
Nuraeni
Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa pancasila dan kewarganegaraan S1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa Slang Dan Budaya Pop Di Kalangan Remaja

27 Mei 2025   12:13 Diperbarui: 27 Mei 2025   12:11 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahasa slang adalah bentuk bahasa tidak resmi yang digunakan dalam situasi santai, terutama oleh remaja, sebagai cara mengekspresikan diri, menunjukkan identitas kelompok, dan terlihat "up to date". Perkembangannya dipengaruhi oleh:  

1. Media Sosial & Budaya Pop: Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, serta konten musik/film, memperkenalkan slang (contoh: healing, bestie, cringe,spill the tea).  

2. Kreativitas Remaja: Slang sering berupa singkatan (mager = malas gerak), plesetan (santuy= santai), atau adaptasi bahasa Inggris (gaskeun = let's go).  

3. Fungsi Sosial: Memperkuat ikatan kelompok, tetapi bisa menghambat komunikasi dengan yang tidak memahami.  

Ciri-ciri slang sebagai berikut:

- Terinspirasi dari budaya pop (contoh: healing, bestie, cringe, nolep, gabut, spill the tea).  

- Berupa singkatan atau plesetan kreatif (contoh: gaskeun, santuy, mager, cuan).

- Menyebar cepat lewat platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.  

Kemudian berikut ini adalah sifat-sifat slang:

- Bersifat sementara dan mudah berubah, mengikuti tren budaya pop yang dinamis.  

- Menjadi bukti evolusi bahasa sesuai perkembangan zaman.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun