Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kontribusi Alumni dalam Konservasi Negeri

11 November 2015   16:47 Diperbarui: 15 Oktober 2022   22:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penanaman pohon oleh mahasiswa UNNES beserta dengan warga sekitar (dok.UNNES)

Jika boleh memberikan pernyataan, saat ini Unnes telah berhasil dalam konservasi di lingkungan Unnes. Dan hasilnya, juga sedikit telah memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Dalam bidang konservasi moral dan budaya pun mulai terlihat hasilnya, meskipun masih jauh dibandingkan keberhasilan di bidang konservasi alam.

Kader Konservasi

Melihat kenyataan tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa program konservasi di Unnes merupakan program positif yang memberikan banyak manfaat. Maka, konservasi ini perlu dikembangkan pada wilayah yang lebih luas. Pertanyaannya sekarang, siapa yang akan menyebarluaskan konservasi tersebut?

Penyebarluasan konsep konservasi sebenarnya merupakan masalah yang gampang-gampang susah. Gampang, karena Unnes setiap tahunnya meluluskan ribuan mahasiswa dan susah karena tidak setiap lulusan (alumni) Unnes memahami konsep dari konservasi itu sendiri. Maka diperlukan program pengkaderan yang pelaksanaannya intensif untuk membentuk kader konservasi yang siap terjun di masyarakat.

Pembentukan kader konservasi dapat dilaksanakan dengan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pemahaman dan penerapan konservasi secara nyata di lingkungan kampus

Untuk mengembangkan konservasi di lingkungan sekitar setelah para mahasiswa terjun langsung di masyarakat sebagai alumni Unnes, maka diperlukan pemahaman tentang konservasi yang mendalam. Pemahaman ini dapat dilakukan dengan cara penyelipan nilai-nilai konservasi dalam setiap mata kuliah yang ada, baik itu konservasi alam, budaya, maupun moral.

Misalnya saja, seorang dosen tidak hanya menilai seorang mahasiswa dari hasil akhir yang ia dapatkan, tetapi bagaimana proses mahasiswa tersebut memperoleh nilai tersebut. Apakah ia mencontek atau jujur, apakah ia rajin mengikuti perkuliahan atau jarang berangkat kuliah dan sebagainya. Hal tersebut bisa sebagai pelatihan konservasi moral bagi mahasiswa. Karena, moral yang baik tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi perlu pembiasaan.

2. Pembekalan calon alumni

Hal yang diperlukan lainnya, setelah mahasiswa Unnes memahami dan menjalankan nilai-nilai konservasi pada dirinya adalah pembekalan terhadap calon alumni dalam menerapkan nilai-nilai konservasi pada lingkungan yang nantinya akan mereka tempati.

Karena para alumnilah tangan panjang dari Unnes untuk mengembangkan konservasi di wilayah yang lebih luas. Maka, para calon alumni perlu diberikan pembekalan tentang perannya ke depan sebagai kader konservasi. Bahwa di pundak merekalah tanggung jawab akan pelestarian lingkungan yang sudah semakin rusak, bahwa tanggung jawab mereka pulalah untuk memperbaiki moral bangsa, dan bahwa menjadi tanggung jawab mereka pula untuk melestarikan budaya negeri yang mulai digerogoti negara lain.

3. Paguyuban kader konservasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun