Mohon tunggu...
Zakiyah Ilmi
Zakiyah Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Zakiyah Ilmi

Zakiyah Ilmi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengurai Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Inflasi dan Peningkatan Pengangguran

9 Januari 2021   20:09 Diperbarui: 9 Januari 2021   20:51 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan sebuah virus bernama Covid-19 atau dikenal dengan virus corona. Penyebaran virus ini sangat cepat diseluruh dunia, diawali dengan Kota Wuhan, China dan terus menyebar. Hingga kini di tahun 2021 virus ini tak kunjung menghilang. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah terkait pandemi virus corona memberikan efek langsung terhadap masyarakat. 

Secara sosial ekonomi, ada stabilitas yang tentunya terganggu terkait kebijakan tersebut. Salah satunya terkait dengan ancaman peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia. Kondisi ini tentu menarik untuk dibahas lebih dalam, tentang bagaimana dampak pandemi virus corona terhadap inflasi dan peningkatan pengangguran.

Dampak penyebaran virus corona mampu melumpuhkan ekonomi politik sebuah negara. Kondisi ini membuat banyak negara menerapkan berbagai penanganan hingga kebijakan-kebijakan guna menangkal penyebaran virus. Pada dasarnya kebijakan yang banyak diambil adalah penerapan social distancing hingga lockdown. 

Terkait social distancing membuat setiap warga di suatu negara menerapkan jarak sosial dan pengendalian aktivitas seperti kumpul-kumpul, rapat, pesta, dan lain sebagainya.

Wacana penutupan akses wilayah terdampak virus corona muncul agar masyarakat tidak mendekat ke pusaran virus seperti Kota Jakarta (Yanna, 2020:1). Hal itu dinilai perlu dilakukan karena jumlah kasus di ibu kota cukup tinggi dibanding daerah lain. Terkait dengan keberadaan virus corona, Anies Baswedan (Ariefana, 2020:1) selaku Gubernur DKI Jakarta memiliki 6 kebijakan terkait penanganan virus, yakni:

  • Tidak naik kendaraan umum
  • Libur sekolah tidak dipakai untuk berlibur wisata
  • Membatasi jumlah penumpang MRT
  • Tidak mudik
  • Tunda resepsi pernikahan
  • Memeriksa riwayat perjalanan PNS DKI Jakarta

Berbeda dengan Anies, Ridwan Kamil (Simbolon, 2020 :1) memiliki strategi untuk hadapi lonjakan pasien corona. Adapun strategi tersebut antara lain:

  • Ruang isolasi infeksi khusus di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung akan dikonversi menjadi ruang khusus penanganan Covid-19.
  • Menjadikan RSHS sebagai rumah sakit khusus penanganan virus corona
  • Melibatkan TNI, dalam hal ini fasilitas di lingkungan TNI akan menjadi bagian dari penanganan virus corona

Di daerah lain upaya kepala daerah untuk menghentikan penularan virus corona pada dasarnya sama. Kondisi ini tentu menarik ketika hari ini pemerintah pusat belum melakukan upaya lockdown ditengah wabah yang semakin parah. Hal ini disinyalir karena pemerintah melihat dampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi jika kebijakan lockdown dilakukan. Beberapa wilayah yang sudah melakukan beberapa kebijakan seperti meliburkan sekolah, pabrik-pabrik pada akhirnya menimbulkan masalah.

Salah satu masalah yang ditimbulkan adalah ancaman pengangguran. Total pengangguran yang awalnya 7,1 juta menjadi 9,77 juta orang jika dalam bentuk presentase, dari 5,3 persen menjadi 7,07 persen akibat virus corona. Hubungan antara pandemi virus corona dengan peningkatan pengangguran pada dasarnya berada pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan itu antara lain kebijakan lockdown yang diambil beberapa pimpinan daerah. 

Kebijakan beraktivitas dan bekerja di rumah diterapkan oleh Presiden Jokowi. Mengapa virus corona mampu mengancam peningkatan jumlah pengangguran? Hal ini dikarenakan dampak langsung yang ditimbulkan terhadap aktivitas masyarakat. Pengaruh virus corona terhadap pengangguran tidak terjadi dalam waktu dekat. 

Namun ancaman itu akan terlihat nyata jika proses penyebaran ini memakan waktu yang lama. Hal ini karena terganggunya operasional perusahaan akibat kebijakan dirumahkannya para karyawan selama wabah. Dengan dirumahkannya karyawan tanpa digaji tentu akan menimbulkan masalah jika wabah terus berlanjut (Firmansyah, 2020:1). Fakta menarik terkait isu pengangguran karena penyebaran virus corona adalah sebanyak 25.408 pekerja di DKI Jakarta telah di-PHK dan dirumahkan. Pekerja tersebut berasal dari 4.235 perusahaan.

Dampak ini disebabkan oleh perusahaan yang kesulitan mendapatkan bahan baku karena mayoritas perusahaan mengimpor bahan baku dari negara-negara yang menerapkan kebijakan lockdown (Sukmawijaya, 2020:1). Kebijakan yang diambil pemerintah terhadap penyebaran virus corona pada dasarnya berusaha seminim mungkin untuk mengurangi aktivitas sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun