Mohon tunggu...
Nur Rahmi Kirbillah
Nur Rahmi Kirbillah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Jember

8 March 2001 "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." 😊

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Pemikiran Tokohnya

13 Mei 2020   15:23 Diperbarui: 13 Mei 2020   16:34 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum Wr.  Wb

Saya akan menjelaskan mengenai filsafat pendidikan pragmatisme beserta pemikiran tokoh-tokohnya,  mari disimak semoga bermanfaat :

A. Pengertian

Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang terbukti dengan melihat akibat-akibat atau manfaat hasilnya secara praktis.  Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting,  melainkan kegunaan praktis pengetahuan kepada individu-individu. 

Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan,  di mana apa yang ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata adalah fakta individual, konkret dan terpisah satu sama lain.  Dunia ditampilkan apa adanya dan perbedaan diterima begitu saja.  Karena representasi realitas yang muncul di pikiran manusia terlalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum. Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan. Dengan demikian, filsafat pragmatisme tidak mau direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebenaran,  terlebih yang bersifat metafisik,  sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan filsafat Barat di dalam sejarah. 

Persoalan yang muncul bermanfaat untuk siapa dan berguna untuk siapa? Dalam konteks ini,  ada pribadi masing-masing. Orang yang selalu mencari manfaat atau memanfaatkan orang lain adalah orang pragmatis. Konteks pendidikan,  Pertama : semua pelajaran dan kurikulum diarahkan pada kegunaan masing-masing individu.  Kedua : semua yang dilakukan harus berguna bagi lembaga pendidikan.

Orang pragmatis tidak melakukan apapun yang tidak berguna bagi diri dan lembaganya., karena baginya sesuatu yang tidak berguna sebenarnya tidak benar. Kebenaran pragmatis itu adalah kebenaran manfaat.  Untuk mengetahui seberapa manfaat maka harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata.  Bagi kalangan pragmatis, semakin banyak manfaatnya atau kegunaannya maka semakin benar. 

B. Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan Pragmatisme 

1. Charles S. Peirce

Dalam memahami kemajemukan kebenaran (pernyataan), Peirce membagi kebenaran menjadi dua.  Pertama adalah Trancendental Truth, yaitu kebenaran yang bermukim pada benda itu sendiri.  Kedua yaitu Conolex Truth,  yaitu kebenaran dalam pernyataan. 

2. William James

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun