PENDAHULUAN
Berdasarkan dari judul yang telah saya buat, disini saya ingin membahas mengenai salah satu kasus yang menyinggung tentang salah sedikit orang tua yang melakukan beberapa tindakan yang kurang pantas terhadap anak beserta bagaimana penjelasan yang benar mengenai pola asuh, perilaku yang baik serta teladan-teladan yang yang sudah banyak Rasulullah SAW contohkan khususnya dalam memerankan peran sebagai orang tua yang baik, dan juga disini saya tetap akan menekankan bahwa sebagaimana pun peran orang tua terhadap anak mau itu perilaku yang baik maupun buruk anak tetap memiliki kewajiban yang sangat penting yaitu berbakti kepada orang tua. Seperti yang kita ketahui, islam memiliki 5 hukum islam yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Menurut ahli Ushul Fiqih, hukum ialah khitab Allah (atau sabda Nabi) yang menyebutkan segala perbuatan mukallaf baik khitab itu mengandung perintah untuk dikerjakan atau larangan untuk ditinggalkan atau menjelaskan kebolehan atau menjadikan sesuatu sebab atau penghalang bagi sesuatu hukum. Oleh karna itu pada tulisan ini akan banyak sumber hukum yang menegaskan tentang kewajiban anak terhadap orang tua atau biasa disebut birrul walidain.
PEMBAHASAN
Ketidaksiapan Dan Peran Penting Orang Tua Terhadap Anak Dalam Pandangan Islam.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990:629) dijelaskan bahwa, “Orang tua adalah ayah ibu kandung”. Selanjutnya A. H. Hasanuddin (1984:155) menyatakan bahwa, “Orang tua adalah ibu bapak yang dikenal mula pertama oleh putra putrinya”. Dan H.M Arifin (1987:74) juga mengungkapkan bahwa “Orang tua menjadi kepala keluarga”. Orang tua merupakan sosok yang sangat penting bagi seorang anak, anak memang tidak bisa memilih ingin dilahirkan dan ingin dibesarkan oleh orang tua yang seperti apa, tetapi orang tua bisa belajar untuk menjadi orang tua yang baik dan sangat membanggakan bagi seorang anak. Namun, sangat disayangkan karna ternyata masih banyak sekali kasus-kasus yang melibatkan orang tua dan anak yang dimana kasus tersebut sangat disayangkan karna pasti akan menimbulkan banyaknya permasalahan dimasa mendatang. Siapa yang bisa disalahkan dari kasus tersebut, apakah sosok orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya atau ternyata seorang anak yang tidak bisa menjaga batas-batas pergaulan dan tidak bisa memahami bentuk rasa kasih sayang dari kedua orang tuanya?
Membahas mengenai ketidaksiapan dalam menjadi orang tua, perlu diketahui bahwa kesiapan menjadi orang tua terdiri dari enam faktor, yaitu kesiapan emosi, finansial, fisik, social, menejemen, dan hubungan antar orang tua. Kesiapan emosi sangat diperlukan bagi perempuan maupun laki-laki, kesiapan emosi yang dimaksud disini adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dalam keadaan tertekan dan mampu bertanggung jawab tanpa mengharapkan imbalan. Begitu juga dengan kesiapan financial dan menejemen yang sangat penting untung mengatur segala kebutuhan dan mengatur keuangan dengan baik. Kesiapan fisik yang dimaksud disini meliputi usia yang cukup untuk menikah serta kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi kesehatan dalam artian lain mampu menjaga kesehatan diri sendiri. Adapun kesiapan social yang dimaksud adalah seseorang yang bisa mencari informasi, bisa bersosialisasi dengan social, dan tidak menutup diri dari lingkungan. Kemudian yang terakhir adalah hubungan antar orang tua seperti, dukungan dari pasangan dan saling berkomunikasi dengan baik.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang saya temukan dari sebuah jurnal yang berjudul "Pengaruh Kesiapan Menjadi Orang Tua Dan Pola Asuh Psikososial Terhadap Perkembangan Sosial Anak". Tertera dijelaskan bahwa kesiapan secara finansial merupakan faktor ketidaksiapan yang paling banyak terjadi dikarenakan kurangnya kesiapan suatu pasangan dalam memiliki pekerjaan yang tetap sebelum memiliki anak dan banyak juga yang menikah tanpa memiliki tabungan atau asuransi yang cukup untuk biaya sekolah dan kesehatan anak. Faktor ketidaksiapan lainnya juga bisa dilihat pada usia seorang ibu yang cukup tergolong muda yang pastinya sangat memerlukan dukungan lebih dari lingkungan sekitar khususnya keluarga.
Didalam agama islam sendiri orang tua ditempatkan sebagai pendidik utama yang pertama kali membentuk dasar-dasar kepribadian seorang anak yang dilahirkan dengan keadaan suci dan fitrah. Peran orang tua sangat menentukan bagi pembentukan pendidikan bagi seorang anak. Peran orang tua sangat penting bagi seorang anak, bahkan terdapat juga dibeberapa ayat Al-Quran yang membahas mengenai kedudukan pendidik atau orang tua dalam keluarga:
1. Orang tua sebagai contoh teladan bagi anak-anaknya
Profil orang tua sebagai contoh teladan bagi anak-anak nya ditunjukkan dengan Surat Al Ahzab ayat 21 yang memiliki arti "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
2. Orang tua sebagai pengayom keluarga \ pemelihara