Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Book Writer, Blogger, PC Gamer, Music Lover, and a Simple Man

Teaching English in Jakarta and Bekasi (2008-2018). Wrote few books: Kursus Singkat Bahasa Inggris (2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (2016), and Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Perawat dan Rumah Sakit (2021). All published by BIP Publisher Jakarta. No one is perfect, keep on learning, and stay humble.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

(Dwibahasa) Overthinking dan Deep Thinking

4 Februari 2024   15:33 Diperbarui: 4 Februari 2024   15:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: superhuman.com

A: Is overthinking not good? What is wrong with thinking something deeply? 

     Apakah overthinking gak bagus? Apanya yang salah dengan memikirkan sesuatu secara mendalam?

B: Good question, bro. Some people misjudge overthinking and deep thinking. It's different.

     Pertanyaan bagus, bro. Sebagian orang salah menilai overthinking dan deep thinking. Itu beda.

A: What is the difference? 

     Apakah perbedaannya?

B: Overthinking is based on emotional thought. Deep thinking is based on rational thought.

     Overthinking didasari oleh pikiran emosional (baper). Deep thinking didasari oleh pikiran rasional.

A: OK... interesting fact. What else?

     Oke... fakta menarik. Apa lagi?

B: Overthinking is based on assumption... while deep thinking is based on logical truth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun