"Kakak bantuin mama dulu ya, nanti mama beliin  coklat."
"Kakak mau coklat? Boleh, tapi bantu mama dulu."
     Dua ungkapan diatas memiliki makna yang sama namun memberikan efek yang berbeda bagi psikologis anak. Ungkapan yang pertama terdiri dari unsur syarat kemudian diikuti dengan tawaran yang diberikan atau upah. Anak dibayar dengan dia dapat upah. Dengan demikian, mental yang terbangun adalah mental upah. Sehingga di kemudian hari jika dia melakukan sesuatu, yang ada dalam benaknya adalah " Aku sudah lakukan ini itu, aku dapat apa?" atau, "Kalau aku lakukan ini, aku akan dapat apa".
     Sedangkan kalimat yang kedua terdiri dari pola tawaran yang diikuti dengan syarat. Anaklah yang harus membayar dengan usaha jika ia menginginkan sesuatu. Dengan demikian, mental yang terbentuk adalah mental berjuang, pertanyaan yang akan terbentuk dalam benaknya kelak adalah, "Kalau aku mau itu, aku harus lakukan apa?" atau "Apa yang harus aku lakukan untuk mencapainya?".
Mengapa bisa demikian? Karena kesanggupan anak dalam menerima informasi masih searah, sehingga susunan kalimat bisa sangat berpengaruh terhadap psikologisnya.