Mohon tunggu...
Gina Nurhayati
Gina Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kepala Sekolah dalam Menerapkan Pembelajaran Daring

21 Juni 2021   04:21 Diperbarui: 21 Juni 2021   06:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  Virus corona atau sars-cov-2 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan jenis baru dari corona virus yang menular ke manusia dan bisa menyerang siapa saja. Covid 19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara termasuk Indonesia, dimana pasien yang positiv terjangkit covid 19 kian hari terus meningkat hanya dalam waktu  beberapa bulan saja. Hal tersebut membuat beberapa kebijakan pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dalam rangka mencegah penyebarannya.
        Covid 19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan saja, pada sektor pendidikan sangat terasa dampaknya. Pemerintah sudah menghimbau kepada warga untuk bekerja, belajar, dan beribadah dirumah. dengan adanya dampak virus ini membuat sistem KBM tidak berjalan dengan lancar. Dimana semua siswa harus melaksanakan KBM secara distance learning atau sistem pembelajaran jarak jauh. dengan hal ini kepala sekolah berupaya untuk memudahkan siswa dalam kegiatan KBM dengan menyediakan sumber belajar yaitu LKS, buku paket atau aplikasi online untuk memudahkan siswa dalam belajar.
Distance learning ini dilaksanakan secara mandiri oleh siswa dimana guru mengirim materi maupun video kepada siswa, dan memberikan tugas. Dimana siswa diminta untuk mengumpulkan tugas pada tanggal yang telah disepakati bersama. Tugas orang tua adalah mengawasi, memantau setiap kegiatan belajar siswa dirumah. Karena orang tua adalah penanggung jawab yang harus selalu mengawasi kegiatan belajar anak selama di rumah.
Masalah-masalah yang muncul dalam program distance learning (1). Jaringan internet buruk (2). Tidak mempunyai alat komunikasi (3). Anak yang lambat belajar(4). Anak yang tidak konsisten dengan jadwal belajarnya. semua permasalahan yang muncul tidak menjadi penghambat dalam kegiatan pembelajaran karena semua sudah ada solusinya. Pertama, jaringan internet yang buruk bisa diatasi oleh sekolah maupun orang tua dengan cara mengganti paket jaringan yang sesuai dengan wilayahnya. Kedua, tidak mempunyai alat komunikasi tidak semua anak mempunyai alat komunikasi seperti siswa yang rumahnya jauh dari akses internet seperti yang didaerah pegunungan dimana signal sangat sulit. Solusinya yaitu dengan meminjam hp keteman dan pergi ketempat yang ada signal. Ketiga, anak yang lambat belajar bisa diatasi dengan memberikan tutor atau pendamping untuk membantu menjelaskan beberapa materi pembelajaran. Keempat, anak yang tidak konsisten dengan jadwal belajarnya bisa diatasi dengan cara orang tua atau tutor untuk memberikan penegasan atau konsekuensi yang harus diterima siswa jika tetap tidak mau belajar. Dalam hal ini kepala sekolah memberikan biaya pulsa internet pada siswa atau sekolah bermitra dengan salah satu operator untuk memberikan diskon terhadap pemakaian data.
          Salah satu langkah yang diambil ialah melakukan proses perencanaan sebelum siswa memutuskan program distance learning ini dilakukan secara bertahap dan melalui proses serta evaluasi oleh tenaga pendidik untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan dilakukan. Setelah proses pembelajaran berakhir untuk melihat apakah pengetahuan siswa benar-benar bertambah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun