Bayu berhenti pada sebuah benda di atas etalase sebuah toko. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman. “Yess! Itu dia yang ku cari…” Bayu bergegas masuk ke dalam toko, mengambil benda itu kemudian meminta pelayan toko itu untuk membungkusnya. Setelah membayar, Bayu segera tancap gas. Bibirnya masih tersenyum.
***
“ Ibu! Lihat! Aku bawa boneka untuk Risa!"
Ibu tersenyum kemudian berkata, “Lucu sekali. Mudah-mudahan Risa suka. Ibu antar ke kamarnya sekarang?”
Bayu mengangguk senang. Lalu dia menghempaskan tubuhnya di sofa. Hatinya berdoa, semoga harapannya menjadi nyata.
“Tidaaaak….aku tidak mau...pergi kamu…pergi…”
Tiba-tiba seorang wanita dengan daster merahnya keluar dari kamar dan berlari menuju pintu luar.
“Risa….!”
Orang yang di panggil Ibu itu berteriak mengejar Risa. Pikirannya kacau. Napasnya menderu.
Tangannya menunjuk ke arah larinya Risa. “Bayu, cepat kejar Risaaaa…teriaknya.”
Bayu terkesiap. Segelas sirup yang baru diambilnya tak jadi dia minum.
Braaak….! Terdengar suara benturan keras dari arah luar.
“Oh tidak, Risaa…!” Wanita setengah baya itu ambruk ke lantai…
***
“Bagaimana kondisi Risa istri saya Dok?” Bayu mengejar dokter yang baru keluar dari ruang UGD.