Mohon tunggu...
Patricia Lestari
Patricia Lestari Mohon Tunggu... Guru - Seorang ibu

Seorang manusia biasa yg coba cari arti garam dan terang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Anakku Beranjak Dewasa

8 Mei 2020   05:28 Diperbarui: 8 Mei 2020   05:22 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika mereka meminta pendapat atau saranku, dengan senang hati aku berikan pendapatku, namun aku tetap menyerahkan keputusannya pada mereka.

Memang bukan hal yang mudah buatku, bila kulihat anakku mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan keinginanku...tapi aku harus bisa menahan diriku dan mempercayai keputusan yang mereka ambil.

Aku selalu berusaha menyampaikan segala konsekuensi dari tiap keputusan yang mereka ambil, dan membiarkan mereka bertanggungjawab atas pilihannya.

Sungguh.... Bagiku bukan hal yang mudah. Orang tua mana yang bisa tega membiarkan anaknya terluka atau terjatuh. Tapi aku harus berani lakukan itu kalau aku ingin anakku jadi pribadi yang kuat, tangguh dan bertanggungjawab.

Perlahan aku menyadari, bahwa aku memasuki fase yang berbeda dan cukup berat sebagai orangtua. Melepas mereka dan mempercayai mereka dalam setiap langkah hidup yang mereka ambil, terasa sangat berat dan menegangkan.

Tapi bagaimanapun aku harus menghargai mereka sebagai pribadi yang utuh, dan punya kebebasan menentukan sendiri keputusan mereka. Karena mereka bukan robot. Dan yang menjadi tempatku mengadu, menangis serta menyerahkan kekuatiranku hanyalah Tuhan saja.


Aku sadar, aku tidak berhak sepenuhnya atas kehidupan anak-anakku sekalipun mereka lahir dari rahimku. Karena yang memiliki hak sepenuhnya atas kehidupan anak-anakku adalah Tuhan dan anakku sendiri. Sebagai orang tua, aku diberikan titipan dan kepercayaan dari Tuhan untuk menjaga, mendidik dan memelihara anak-anakku menjadi pribadi yang utuh  dan bukan untuk memanfaatkan mereka.

Tapi disisi lain aku merasakan sisi positif dari kedewasaan sikap yang mereka miliki. Mereka menjadi sahabatku yang terbaik. Kami bisa saling curhat tanpa merasa sungkan. 

Dan aku merasa sangat bersyukur punya team yang solid bersama mereka. Hal lain yang sangat kusyukuri, di usiaku yang bertambah tua, aku tahu bahwa aku tak perlu kuatir atau mencemaskan tindakan atau pilihan mereka dalam hidup mereka karena aku tahu, mereka selalu bisa mengambil keputusan sebagai pribadi dewasa yang bertanggungjawab.

Dan yang terutama, di atas semua itu, aku percaya Tuhan yang akan mengawasi, menjaga dan memelihara tiap langkah anak-anakku, dan memampukan mereka untuk menjadi inspirator yang baik untuk sesamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun