Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Jangan Hapus Jejak Sejarah: Selamatkan SLBN Pajajaran, SLB Tertua se-Asia Tenggara

16 Mei 2025   10:00 Diperbarui: 16 Mei 2025   08:40 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase tangkapan layar permohonan siswa siswi SLBN A pada pak Presiden (Sumber: IG@komiteslbnabandung)

Luas Lahan 39.000 m, Mengapa SLB yang Dikorbankan?

Kompleks Wyata Guna memiliki luas lebih dari 39.000 meter persegi. Namun alih-alih mencari solusi lain dalam wilayah seluas itu, rencana pembangunan Sekolah Rakyat justru diarahkan ke gedung milik SLBN A Pajajaran.

Mengapa harus ruang yang sudah memiliki sejarah dan fungsi nyata yang dikorbankan?

"Sekolah Rakyat bisa dibangun di bagian lain Wyata Guna, tapi SLB ini tak bisa dipindahkan begitu saja. Ini bukan sekadar gedung, ini simbol sejarah perjuangan disabilitas di Indonesia," ujar seorang guru senior di SLBN A Pajajaran.

Perlu diketahui, dalam sertifikat tanah pun tertulis dengan jelas bahwa lokasi SLBN A Pajajaran memang diperuntukkan untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus. 

Maka, jika penggusuran tetap dilakukan, ini bukan hanya soal kebijakan yang keliru, tapi juga pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan dan keadilan.

Seruan untuk Presiden Prabowo dan Publik

Sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto perlu mengetahui dan mempertimbangkan ulang rencana ini. Program Sekolah Rakyat patut didukung, tetapi bukan dengan mengorbankan anak-anak yang justru selama ini sudah terpinggirkan.

SLBN A Pajajaran adalah bagian dari identitas bangsa; ia membuktikan bahwa sejak sebelum merdeka pun, Indonesia sudah berjuang untuk mendidik semua anak, termasuk mereka yang tidak bisa melihat.

Jika warisan ini hilang, maka hilang pula jejak kemanusiaan yang telah dibangun sejak sebelum 1945.

Kami percaya Presiden Prabowo akan mendengar. Kami percaya bangsa ini tidak akan membiarkan yang lemah semakin terpinggirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun