Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisnis Seret, Rejeki Berasa Mampet? Coba Lakukan 9 Hal Berikut!

7 Mei 2025   14:00 Diperbarui: 7 Mei 2025   13:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis tak lancar (Sumber: freepik/jcomp)

Pernah merasa sudah jungkir balik mengurus bisnis, tapi hasilnya segitu-gitu saja? Omzet tak naik, pelanggan makin sepi, dan hati pun mulai diliputi rasa ragu.

“Apa aku memang nggak cocok jadi pengusaha?” Pertanyaan itu mungkin sering muncul diam-diam di kepala.

Tenang. Kamu tidak sendirian. Hampir semua pelaku usaha pasti pernah mengalami fase seretnya bisnis dan mampetnya rezeki. Tapi, justru di saat itulah kita ditantang: tetap diam atau bangkit mencari celah?

Berikut 9 langkah sederhana namun penuh makna yang bisa kamu lakukan untuk kembali melancarkan aliran rezeki:

1. Murojaah Niat: Untuk Apa Kamu Mulai Bisnis Ini?

Sebelum menyalahkan keadaan atau pesaing, tarik napas sejenak. Lalu tanyakan ke diri sendiri: “Apa niat awal saya berbisnis?” Apakah semata cari untung, atau ingin memberi manfaat?

Bisnis yang diniatkan untuk kebermanfaatan sering kali memiliki daya tahan lebih kuat. Bahkan saat omset belum stabil, hatimu tetap tenang karena tahu ada misi besar yang kamu bawa.

2. Evaluasi Produk dan Jasa: Masih Layak atau Sudah Ketinggalan Zaman?

Produk bagus bukan yang kamu suka, tapi yang dibutuhkan pasar. Mungkin selama ini kamu merasa produkmu “oke banget,” tapi pelanggan merasa biasa saja. 

Coba riset ulang, tanya pelanggan setia, bandingkan dengan tren saat ini. Jangan takut meng-upgrade atau bahkan rebranding total jika memang perlu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun