Berbeda dari pembelajaran dangkal yang hanya menekankan hafalan dan hasil akhir, pembelajaran mendalam menekankan proses.
Dalam pembelajaran mendalam, siswa diajak:
- Memahami makna, bukan hanya mengingat fakta.
- Mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata.
- Menganalisis, menalar, dan menyimpulkan.
- Belajar melalui pengalaman, refleksi, dan pencarian makna.
Dengan pembelajaran mendalam, siswa tidak hanya tahu apa dan bagaimana, tapi juga mengapa. Rasa ingin tahu mereka terusik, dan mereka terdorong untuk menggali lebih dalam. Dari sanalah muncul ketertarikan emosional: mereka mulai kasmaran belajar.
Strategi Guru untuk Menyalakan Cinta Ilmu dan Kasmaran Belajar Para Siswanya
Menyalakam cinta Ilmu tidak bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan kreativitas, kepekaan, dan konsistensi. Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan guru antara lain:
Mengaitkan Materi dengan Realitas Siswa
Anak akan lebih mudah memahami dan menyukai pelajaran jika ia merasa pelajaran itu dekat dengan dirinya.Mengajak Siswa Bertanya, Bukan Hanya Menjawab
Siswa yang aktif bertanya menandakan mereka berpikir. Dan berpikir adalah awal dari rasa ingin tahu yang sehat.Membangun Kelas yang Humanis dan Dialogis
Kelas bukan tempat takut salah, tetapi ruang aman untuk tumbuh, bereksperimen, dan belajar dari kegagalan.Menggunakan Narasi dan Cerita
Cerita menggugah emosi dan imajinasi. Melalui storytelling, guru bisa menyampaikan pelajaran dengan cara yang menyentuh.Memberi Ruang untuk Eksplorasi dan Refleksi
Belajar tak harus selalu dalam bentuk catatan dan soal. Bisa dalam bentuk proyek, diskusi, jurnal reflektif, atau praktik langsung.
Hari Pendidikan Nasional: Ajakan Menyalakan Cinta Ilmu