Aroma gurih langsung menyeruak dari wajan panas yang penuh dengan adonan berisi sayuran segar. Bunyi gemericik minyak berpadu dengan senyuman para pelanggan yang tak sabar menunggu.Â
Ya, siapa yang bisa menolak kelezatan bakwan? Camilan sejuta umat yang murah meriah, cocok dinikmati kapan saja.
Tapi siapa sangka, dari balik camilan sederhana ini, banyak tangan-tangan kreatif justru meraup untung besar. Bakwan bukan sekadar pelengkap teh sore. Kini, ia menjelma menjadi ladang cuan yang gurih secara rasa, juga gurih secara bisnis.
Bakwan: Kecil-Kecil Laba Besar
Di tengah tren kuliner yang makin variatif, bakwan tetap eksis dengan pasarnya yang luas. Modalnya tidak besar, bahan mudah didapat, dan cara pembuatannya pun tak ribet. Tak heran, banyak pelaku UMKM memulai bisnis kuliner dari jualan aneka gorengan, terutama bakwan.
Dijajakan di depan rumah, pinggir jalan, kantin sekolah, hingga secara online lewat aplikasi ojek daring, bakwan tak pernah kehilangan penggemarnya.Â
Dengan harga jual per biji hanya seribu hingga dua ribu rupiah, dalam sehari bisa terjual ratusan. Dari situ, keuntungan bisa mengalir stabil, apalagi bila dipadukan dengan kreativitas pemasaran.
Bukan Sekadar Gorengan, Tapi Juga Bergizi
Bakwan sering dicap sebagai 'makanan berminyak yang tak sehat'. Padahal, bila dibuat dengan komposisi yang tepat, camilan ini bisa jadi sumber nutrisi yang baik. Kuncinya adalah mengutamakan sayuran daripada tepung.
Bayangkan bakwan yang penuh potongan wortel, daun bayam, kol, dan jagung manis. Bukan hanya kaya rasa, tapi juga mengandung serat, vitamin, dan antioksidan.Â