Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

THR Bukan THRiftless: Menaklukkan Ramadan Tanpa Kebocoran Dompet

15 Maret 2025   12:00 Diperbarui: 15 Maret 2025   19:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi THRiftless Syndrome (Sumber: freepik.com)

"Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara, salah satunya adalah tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan ke mana ia belanjakan." (HR. Tirmidzi)

Ramadan, THR, dan Godaan yang Tak Terhindarkan

Bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga ujian bagi kesabaran, termasuk dalam mengelola keuangan. 

Setiap tahun, banyak pekerja menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai rezeki tambahan. Namun, tak sedikit yang mengalami pola yang sama: THR masuk pagi, ludes sore hari.

Momen yang seharusnya penuh berkah justru berujung stres karena kebiasaan "THRiftless Syndrome" - istilah untuk mereka yang langsung menghamburkan THR tanpa perhitungan. Diskon menggiurkan, ajakan buka bersama di tempat mahal, hingga belanja impulsif di e-commerce menjadi jebakan yang sulit dihindari.

Pertanyaannya, apakah Ramadan tahun ini akan berakhir dengan kebahagiaan dan finansial yang sehat, atau justru dompet kosong setelah Lebaran?

Mengenali Penyebab "THRiftless Syndrome"

Banyak orang terjebak dalam siklus boros THR karena beberapa alasan:

  1. "Sindrom Uang Kaget"
    THR sering dianggap sebagai bonus tambahan yang bisa dihabiskan sesuka hati, tanpa berpikir panjang tentang konsekuensinya.

  2. FOMO Konsumtif
    Media sosial dan tren Lebaran sering memunculkan tekanan sosial untuk tampil mewah, baik dalam fashion, makanan, maupun gaya hidup.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun