Topeng kaliwungu ialah seni tari tradisional di Kabupaten Lumajang, Tari Topeng Kaliwungu timbul karena ada pengaruh dari kesenian- kesenian yang dibawa oleh masyarakat Madura yang bermigrasi ke Kabupaten Lumajang lebih dari seabad yang setelah itu yang diwariskan secara turun- temurun.
Sejarah timbulnya kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu berkaitan dengan migrasi orang- orang Madura yang tiba ke Lumajang. Pada tahun 1940 ialah dini timbulnya kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu yang dibawa oleh migran yang berasal dari Pulau Madura. Tujuan Para migran Madura meningkatkan kesenian Tari Topeng Getak bagaikan metode buat membebaskan rindu pada tempat asalnya. Pada dikala itu pertunjukan kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu kurang menemukan asumsi yang bagus dari warga sebab dikira kurang menarik. Tahun 1954 kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu mulai dimainkan di desa- desa bagaikan dari proses pengenalan kepada warga. Pada tahun 1970 kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu telah diakui oleh pemerintah wilayah bagaikan bagian dari kebudayaan nasional.
Tahun 1980an ialah masa jaya dari kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu sebab banyaknya permintaan warga buat kegiatan hajatan semacam khitanan ataupun kegiatan perkawinan. Tahun 1990 keatas kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu mulai tergeser dengan timbulnya keseniankesenian modern. Atensi warga mulai menyusut terhadap kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu sebab lebih tertarik dengan hiburan modern semacam karaoke serta musik dangdut. Tahun 2000 keatas kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu banyak hadapi kenaikan. Perihal ini tidak terlepas dari usaha para seniman, warga, dan pihak pemerintah lewat dinas pariwisata dalam meningkatkan kesenian Tari Topeng Getak Kaliwungu.
Tari Topeng Kaliwungu bagian dari Topeng Wayang berasal dari madura yang terbuat oleh Mbah Salang kakek Mbah Nemo yang berasal dari desa Kaliwungu, Sesungguhnya tari ini cuma buat pertunjukan keraton sumenep Madura. Tari Topeng Kaliwungu menggambarkan seseorang pemuda yang lagi mengintip seseorang wanita yang lagi mandi, si wanita merasa malu sehingga marah serta menghasilkan kata hinaan terhadap pemuda. Sebab merasa tersinggung si pemuda mengadu pada ibunya.
Tari Topeng ini memiliki karakterstik khas gerak yang tidak dimiliki Tari yang lain, sebab gerakkan ini ialah gerakan cakilan yang biasanya terdapat pada budaya Mataraman, sehinggga menjadikan Tari Topeng Kaliwungu ini jadi Tari Topeng yang dapat memadukan 2 kebudayaan yakni antara Budaya Madura dan Budaya Jawa, biasa diucap Budaya Pandhalungan.
Budaya Tari Topeng Kaliwungu ini ialah hasil pepaduan kebudayaan yang bersal dari Madura ialah Topeng Wayang dengan Kebudayaan Tari dari Jawa, perihal ini menjadikan Tari Topeng Kaliwungu bagaikan contoh alkulturasi budaya asing dengan budaya lokal yang terdapat di Lumajang. Tari Topeng Kaliwungu senantiasa dilestarikan di sanggar- sanggar tari di Lumajang serta di ikutkan dalam festival kebudayaan nasional apalagi internasional yang menunjang pelestarian dan mempromosikan Kabupaten Luamjang.
