Apa yang sebagian besar orang AS pahami sebagai penguburan atau pemakaman tradisional melibatkan pembalseman, yang merupakan proses yang menghentikan laju dekomposisi alami.
Mayat kemudian dikubur dalam peti mati dan ditutup dengan lempengan beton. Proses pemakaman umum lainnya termasuk kremasi, di mana sisa-sisa tersebar atau dimasukkan ke dalam guci untuk orang yang dicintai.
ENVIRONMANTEL FRIENDLY
Datanglah Pengurangan Organik Alami (NOR -- Natural Organic Reduction)---sebuah metode di mana sisa-sisa yang tidak dibalsem diproses dan diubah menjadi tanah, alias pengomposan manusia. Tubuh dipecah dengan bahan organik seperti serpihan kayu dan/atau jerami selama beberapa minggu di dalam kandang sampai menjadi tanah.
Praktik ini pertama kali disahkan pada tahun 2019 dan mulai berlaku pada tahun 2020 di Negara Bagian Washington, dan baru saja musim panas ini disahkan di Colorado. Negara-negara seperti Maine, Oregon, dan California juga mempertimbangkan alternatif kehidupan setelah kematian yang ramah lingkungan.
Recompose, bisnis yang berbasis di Seattle menjadi rumah duka pengomposan manusia dengan layanan lengkap pertama di negara itu awal tahun ini. Rumah duka menggunakan NOR untuk mengubah tubuh menjadi tanah bagi anggota keluarga untuk disebarkan atau digunakan untuk menanam situs peringatan bagi orang yang dicintai yang telah meninggal.
Rumah duka menggunakan "kapal", berupa silinder baja yang panjangnya 8 kaki dan tinggi 4 kaki. Wadah logam kemudian dipantau oleh komputer dan staf saat jenazah membusuk menjadi tanah dengan bantuan serpihan kayu, alfalfa, dan jerami. Bahan organik menciptakan lingkungan bagi mikroba dan mikroorganisme yang membantu proses dekomposisi.
MAYAT RADIOAKTIF DAN DIAWETKAN TIDAK BISA DIKOMPOSKAN
Anna Swenson, manajer penjangkauan di Recompose, menjelaskan bahwa tidak semua orang adalah kandidat untuk proses dekomposisi. Jenazah yang telah dibalsem tidak dapat diurai dalam wadah karena telah mengganggu proses dekomposisi alami.