Syair yang menceritakan hikmah apa di balik puasa, tadarus, taarweh, sedekah, buat apa berlapar lapar dahaga, dan lainnya.
Kenangan yang sangat indah. Dan ketika itu, semua terbawa suasana Ramadhan. Semua bersemangat untuk beribadah di bulan mulia ini. Semoga sekarang juga demikian. Semakin hari semakin baik semakin dekat kepada Hyang Ilahi Rabbi.
Teriring saya dengan nurani terdalam, jika di antara pembaca Kompasiana ada yang pernah kenal saya, dan mungkin saya pernah menyakiti hati, saya ingin tulus memohon maaf secara terbuka. Saya semakin merasa ajal semakin dekat, meskipun ya maunya usia minimal 70 tahun lah biar pantes menurut kacamata manusia. Namun bukankah Allah yang Maha Punya Kehendak?
(4) Rasul menyuruh kita mencintai anak yatim dan miskin
Dunia penuh orang yang malang. Dan Rasul menyuruh kita mencintai anak yatim. Dan mengasihi orang miskin.
Syair ini mengingatkan kita bagaimana kita harus bersikap terhadap anak yatim, dan orang miskin. Menyalahkan mereka, memaki, atau mengasihi dan mencintainya. Maka Rasululllah Muhammad SAW mengajarkan agar kita mengasihi yatim dan miskin.
Mengapa, karena Allah Maha Rahman dan Rahiem.
Sebagian manusia, dilebihkan, dan sebagian manusia dikurangkan. Agar ada beda antara orang yang beriman, dan tetap istiqomah memenuhi kewajiban sebagai manusia yang harus peduli kepada manusia lainnya.
Migunani tumraping liyan, ini semangat hablum minnannas dari syair Bimbo tentang Rasul Menyuruh kita.