Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rekrutmen Hakim Agung Karier dan Non-karier

4 Maret 2021   18:44 Diperbarui: 4 Maret 2021   19:01 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesempatan menjadi hakim agung terbuka bagi setiap warga negara yang memenuhi syarat (Foto: dokpri dari MA)

Bagi teman-teman yang berminat, ada rekrutmen hakim agung yang berasal dari 2 pintu. Yakni hakim karir, dan hakim non karir. Semua mempersyaratkan usia minimal 45 tahun. Jadi kalau usia di bawah itu, ya otomatis belum memenuhi syarat untuk menjadi hakim agung meskipun pengetahuan hukumnya sudah sangat menguasai dan hapal ayat pasal semua kita hukum. 

Syarat lain yang sama adalah, bahwa semua harus memiliki pengalaman karir di bidang hukum minimal 20 tahun. Kalau hakim agung yang berasal dari non karir, boleh sebagai akademisi hukum dengan pengalaman minimal ya 20 tahun. 

GOOD NEWS ATAU BAD NEWS?

Sebenarnya berita rekruitmen ini dapat dikatakan sebagai berita baik atau berita buruk. Good news, atau bad news?

Kalau dari kesempatan yang meluas bagi hakim karir maupun non karir, maka ini adalah berita yang semakin menggembirakan. Artinya bahwa setiap warga negara yang berkemampuan baik di bidang hukum, kompeten, maka ia dapat meniti karir atau mengabdikan ilmunya melalui profesi sebagai hakim agung. Apalagi usia 45 sudah dapat mengusulkan diri menjadi hakim agung. 

Di belahan Amerika, kebanyakan hakim ya usianya sepuh-sepuh. Namun demikian, ternyata yang sepuh-sepuh tidak hanya hakim, bahkan pramugari pun juga sepuh-sepuh.  Saya pernah naik pesawat lintas negara di Eropa, waduh pramugarinya senior banget. Beda dengan pesawat kita yang seakan-akan mengharuskan muda cantik singset langsing dan masih gemulai.

Di sisi lain, kembali ke rekruitmen hakim agung non karir ini, juga bisa menjadi bad news jika ternyata ada indikasi betapa semakin sulit mencari sosok hakim agung yang mumpuni. Prof. Dr. Bagir Manan SH, MH adalah mantan Ketua MA yang sangat sepuh dan senior. Dan tetap didengar opini dan saran tindak lanjut di bidang hukum. Sementara, ada tokoh lain yang kode etik tidak perlu kita sebutkan, berusia lebih muda, namun opini dan saran hukum lebih berpihak ke partai politik dan kurang mewakili figur hukum yang adil dan berkeadilan. 

Namun jika kita renungkan,ya tetap kabar baik atas informasi rekruitmen ini. Artinya pertanda mahkamah agung semakin terbuka terhadap ketersediaan hakim non karir. Dan equal opportunity bagi rakyat yang ingin mengabdikan dirinya sebagai hakim agung. 

Sedikit catatan dalam rekruitmen tersebut, dengan adanya semakin tinggi kasus cyber crime, atau kejadian yang melibatkan teknologi tinggi, maka perlu ditambahkan adanya kompetensi calon hakim agung di bidang teknologi IT dan atau cyber crime. 

Selamat berkompetensi bagi rekan-rekan yang mulai mendaftar sebagai calon hakim agung. (04.03.2021/Endepe) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun