Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hijrah ke BiP, Good Bye WA

20 Januari 2021   18:51 Diperbarui: 20 Januari 2021   18:55 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi baru BiP yang bisa booming (Foto: aa.com.tr)

Bahaya mengancam privasi pengguna, sekarang bahaya mengancam owner aplikasi Whatsapp. Secara bertahap, jutaan pengguna platform komunikasi medsos berbasis aplikasi berhijrah dari WA ke BIP. Sentimen keagamaan bisa saja ikut mempengaruhi meledaknya aplikasi BiP di Indonesia, karena produsen atau owner aplikasi ini dari Turkey, negerinya Presiden Erdogan. Sebagaimana diketahui, dari 150 an juta muslim di Indonesia, sebagian sangat mengidolakan Presiden Turkey tersebut yang seakan-akan direpresentasikan sebagai pemimpin muslim dunia. 

Di luar konteks sentimen keagamaan, aplikasi BIP menjadi alternatif ketika WA mulai masuk ke ranah pribadi pengguna. Info terkini diwartakan bahwa  WA menunda kebijakan privasi dari Februari 2021 ke Mei 2021. Namun sudah kadung patah hati, sebagian sudah berhijrah ke BiP. 

Aplikasi ini sendiri sebenarnya sudah mulai dipasarkan free download lewat google playstore dan appstore sejak November 2013, atau 8 tahun yang lalu. Saat ini tidak kurang dari 50 juta pengguna, dan jika WNI kita rame-rame hijrah ke BiP, bukan tidak mungkin pengguna melonjak di atas 100 an juta orang. Selain BiP, ada aplikasi yang juga sudah semakin populer yakni telegram dengan pengguna tidak kurang dari 500 an juta orang, sedangkan WA sudah di atas 2 milyard orang. 

Namun tidak memungkinakan kelak WA tinggal nama sebagaimana BBM blackberry messenger yang dulu juga suangat hebat dan menjadi kebanggaan pengguna. Sekarang dead.

Kelebihan BiP konon bisa ada di ruang chat sampai 1000 an orang member. Bisa dibayangkan betapa riuh rendah jika semua saling balas chat, traffict bisa luwar biyasah bangeeddd... 

Jadi, Tanpa WhatsApp  sudah di depan mata. Banjir hijrah ke BiP atau pun Telegram atau yang lain, segera bagaikan bola slaju yang meggelinding dan semakin tidak terkendali. Selamat berkompetisi wahai para pebisnis aplikasi. 

Kalau saya sih hanya pengguna aplikasi mah..... (20.01.2021/Endepe) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun