(3) Kisahnya terlalu sederhana
Kisahnya, ya simple simple kayak sinetron; Ke Belanda, nemuni Sarah dan Anaknya, anaknya pingin ketemu dan menyatu dengan bapaknya, sama-sama namanya Doel, namun Sarah minta cerai, sementara Zaenab Maoedy Kusnaedi kayaknya dikisahkan mau hamil, namun sedih ketika melihat kenyataan Sarah kayaknya masih cinta ke Doel, dan mau minta tolong ke Munaroh agar dicarikan lowongan kerja di luar negeri alias mau jadi TKW ya..hehe
(4) Bersambung, tapi bikin neg. Sebab, dialog-dialog dan alurnya terlalu sederhana, ada Koh Ahong namun tidak nampak, ada kisah lain anaknya Basuki alm yang dikisahkan lahir dari rahim Atun, namun juga tidak digali. Bahkan akting nyepedanya hanya dituntun, mungkin gak bisa naik sepeda yak itu anaknya Atun. heheh.
(5) Mak nYak yang mengharukan
Justru adegan Sarah, Zaenab ketika berinteraksi dengan Mak Nyak Aminah Cenderakasih, membuat saya haru. Sempat nangis bahkan. Sebab, adegannya dialog antara seorang nenek dengan cucunya, adegan ibu mertua dengan menantunya, dan adegan sebagai ibu sepuh yang sakit beneran dengan menantu, menyebabkan saya terbawa kenangan ke ibu saya sendiri.
Sama-sama seperti perasaan Sarah Cornelia Agatha, merasa bersalah terhadap Ibu. Jadi, jika anda masih memiliki Ibu, segeralah meningkatkan cinta ke Ibu, yang kongkret. Jika terlambat karena Ibu sudah wafat, maka akan berderai air mata melihat dialog-dialog Mak Nyak dengan Sarah dan Zaenab.
Btw.. ya sudah.. silakan nonton.. sambil nunggu John Wick part IV, tahun depan.
Kalau movie movie model Raditya Dika, maap maap, kisahnya kayak curhatan pribadi, yang nyerempet-nyerempet kisah cinta aneh mengarah ke aneh aneh, tidak mendidik dan apalagi pokokmen aneh.
Ada ghost writer, ada Kuntilanak, ning masih mending nonton Doel the Movie 2.
Sederhana, namun ya lumayan lah untuk mengisi waktu liburan sejenak. (****)
..