Pada prinsipnya, kajian akademis terhadap konsepsi terminal operator (TO) yang akan memengaruhi harga barang logistik adalah sejumlah aktivitas kunci flow of cargo.
Alur barang dipengaruhi kelancaran empat aktivitas utama. Yakni, ship operation (operasi kapal/pelayaran), quay transfer operation (membongkar barang dari kapal ke atas truk), warehousing/storage operation (membongkar barang dari truk ke gudang penyimpanan sementara), dan gate operation (pemeriksaan terakhir barang sebelum barang meluncur ke pengguna akhir, termasuk kualitas infrastruktur jalan yang memengaruhi kelancaran di gate operation).
Dua gerakan intinya adalah gerakan barang secara fisik dan gerakan dokumen. Gerakan barang akan dipengaruhi kekuatan alat bongkar muat, trucking/transportation, kualitas operator dan SDM, kualitas infrastruktur jalan maupun lapangan penumpukan, desain rencana bongkar muat, dan pelaksanaan fisik lainnya. Semuanya bergantung pada gerakan dokumen.
Dengan kata lain, semua aktivitas fisik tidak akan dapat dilaksanakan kalau barang secara administratif masih dianggap bermasalah (pengurusan dokumen tersendat-sendat). Bila dokumen terjebak pada sumbatan leher botol, fisik barang tidak akan bergerak. Masa tunggu tuntasnya dokumen akan memengaruhi tuntasnya gerakan fisik barang. Itu berarti biaya.
Kita berharap, dari waktu ke waktu, perbaikan untuk meminimalkan fenomena bottle neck akan terus dilakukan semua instansi. Selain itu, diperlukan kesadaran, komitmen dan integritas bersama. Hal tersebut juga berdampak pada masalah pencitraan. Semoga, komoditas Indonesia yang sementara ini divonis dan dicitrakan memiliki biaya logistik tinggi dapat segera dibenahi.
Kejadian yang menimpa importer Surabaya bukanlah realitas tunggal. Masih banyak pekerjaan rumah yang memerlukan komitmen bersama untuk memperbaiki terus-menerus. Semoga, fenomena sumbatan leher botol akan makin kecil dan menghilang, lalu diganti derasnya arus barang yang makin lancar, aman, dan memenuhi prinsip-prinsip ketepatan waktu (just in time). Semoga. (*/c12/mik)
*) Alumnus World Maritime University, Swedia; bekerja di Pelindo III
https://nugrohodpriyohadi.wordpress.com/