Mohon tunggu...
Nugroho Bambang S
Nugroho Bambang S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karawang, Jawa Barat, Indonesia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Singaperbangsa Karawang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramai-ramai BTS Meal, Mengapa Banyak yang Antusias?

15 Juni 2021   21:15 Diperbarui: 16 Juni 2021   01:16 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari yang lalu jagat maya diramaikan dengan salah satu menu makanan cepat saji ternama yaitu McDonald's (Mcd) yang meluncurkan menu terbaru edisi "BTS Meal" berkat kolaborasi bersama boyband asal Korea Selatan, BTS. McDonald's Indonesia pada 9 Juni 2021 resmi meluncurkan menu edisi BTS Meal pada pukul 11.00 WIB. 

Sejak pertama kali peluncuran, seluruh gerai McDonald's di Indonesia langsung membludak oleh antrean yang mayoritas diserbu driver ojek online. Alih-alih pemesanan yang hanya secara online dan drive thru bertujuan untuk meminimalisir kerumunan, namun justru keramaian tak terhindarkan bahkan lonjakan pesanan terus bertambah. Akibatnya beberapa gerai di berbagai tempat terpaksa harus ditutup atau disegel karena melanggar protokol kesehatan.

Tingginya antusiasme yang mayoritas adalah kaum hawa penggemar BTS ini disebabkan karena peran McDonald's dalam menggandeng BTS yang dikenal memiliki banyak penggemar tersebar di penjuru dunia. Edisi menu tersebut terbilang menarik karena hanya akan tersedia selama satu bulan saja yang artinya produk tersebut akan terbatas. Tidak berhenti sampai disitu, packaging atau kemasan yang ditampilkan juga unik bertemakan BTS, bernuansa warna ungu, dan terdapat sweet chili dan cajun sauce yang belum pernah ada di Mcd Indonesia sehingga mereka tidak ingin meninggalkan kesempatan ini.

Hingga hari ini pun topik seputar BTS Meal masih ramai dibicarakan khususnya di media sosial. Fenomena seperti ini memunculkan pertanyaan mengapa banyak yang antusias (konsumen) dalam menyerbu menu edisi BTS Meal? Bukankah sekilas menu tersebut tidak jauh berbeda dengan menu Mcd pada umumnya? 

Menarik untuk kita bahas. Di zaman yang serba ada ini kita dengan mudah menemukan, melihat, dan merasakan langsung atas hal-hal yang dialami. Contoh sederhana seperti media sosial yang telah banyak memengaruhi kehidupan manusia masa kini. Dengan media sosial, manusia sebagai masyarakat sosial berperan dalam membangun suatu realitas yang terjadi di dunia maya untuk mencapai motif tertentu. Adanya kebebasan dalam mengakses ruang maya ini memperkaya sudut pandang, wawasan, referensi, dan pengaruh sosial-budaya dari pengguna yang tersebar menembus batas ruang dan waktu.

Fenomena BTS Meal merupakan bentuk pengaruh yang terjadi antara Mcd dan BTS kepada konsumen melalui kolaborasi dalam membangun brand image-nya. Hal mendasar dari munculnya menu BTS Meal dilansir dari suara.com, Associate Director of Marketing McDonald's Indonesia, Caroline Kurniadjaja menjelaskan bahwa BTS merupakan penggemar berat restoran cepat saji ini. Hal itu diketahui setelah McDonald's Amerika mendapat informasi bahwa BTS kerap mencari salah satu menu favorit masing-masing personil di restoran cepat saji itu, jika sedang tur di berbagai negara. Oleh karena itu Caroline Kurniadjaja tidak menampik jika kepopuleran mereka menjadi salah satu alasan McDonald's berkolaborasi dengan boyband asal negeri ginseng tersebut.

Ini menunjukkan bahwa pengaruh budaya populer telah memberikan satu peristiwa unik sehingga tak heran jika ramai diperbincangkan. Adalah penggemar setia BTS dengan nama ARMY, keberadaan ini di media sosial telah menciptakan sebuah fan culture dimana sebuah akun tidak hanya digunakan untuk pertemanan saja, namun dapat menunjukkan adanya budaya penggemar (fandom) yang muncul. 

Penggemar atau fan (fandom) merupakan realitas yang sebelumnya banyak dijumpai di dunia offline. Acara televisi, film di bioskop, bahkan klub olahraga sampai musik bisa saja menjadi pemicu munculnya sekelompok orang sebagai pemuja. Mereka tidak hanya mengoleksi atribut klub sepakbola, memajang poster penyanyi idola di dinding kamar, bahkan seolah-olah menjadi tokoh yang mereka gemari mulai dari gaya berbicara, cara berjalan, sampai berpakaian. (lihat Hills, 2002; Jenkins, 2002, 2006). 

Di internet khususnya media sosial, budaya penggemar ini bisa dilihat dari perspektif pengguna. Media sosial merupakan medium yang bisa mempertemukan penggemar dengan idola mereka. Melalui akun media sosial BTS, para penggemar bisa mengetahui informasi grup boyband ini, menyaksikan tayangan video atau unggahan foto para personilnya, bahkan informasi mengenai kehidupan mereka.

Disisi lain dalam fenomena kehidupan masyarakat saat ini munculnya BTS Meal memberikan kita pemahaman pada digital society. Digital society (masyarakat digital) adalah kondisi dimana masyarakat mampu hidup berinteraksi dengan teknologi untuk turut serta dalam membuat kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Transformasi digital membawa masyarakat pada kehidupan yang semakin efisien dan perlahan mulai meninggalkan hal-hal berbau konvensional. Seperti yang terjadi ini, penggunaan perangkat digital dilakukan untuk kegiatan komunikasi melalui media sosial dengan output informasi atau konten yang dapat diakses dengan muda. 

Contoh BTS Meal adalah bagaimana suatu pesanan dapat dipesan via online (secara digital) sehingga kemudahan ini tentu menarik banyak konsumen. Dari aspek luar, Mcd secara langsung pun diuntungkan dengan hadirnya masyarakat digital yang membuat bisnis ini membawa proffit atas kemudahan yang ditawarkan dalam dunia siber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun