Akhir-akhir ini banyak keluhan dari pada Kompasioner bahwa Kompasiana sepi pembaca. Tulisan dengan label Pilihan, Headline, atau Terpopuler hanya dibaca oleh sedikit pembaca. Berbeda dengan masa-masa lalu.
Ada apa dengan Kompasiana? Menurut penulis, jadi ini pandangan subjektif, Kompasiana sekarang terlalu hati-hati. Mirip media main streamlah. Padahal Kompasiana bisa menjadi media alternatif yang lebih berani dibanding media mainstream.
Penulis ingat dulu banyak penulis yang menulis dengan gaya seenaknya bahkan vulgar, dengan judul yang aneh-aneh, yang mungkin untuk memancing orang membaca (istilahnya melakukan "Click Bait") dan diloloskan. Mungkin isinya tidak bermutu danhanya "Guyon" tapi itu malah memancing banyak orang membaca dan banyak diskusi terjadi.
Kehati-hatian yang lain,seperti media main stream lain, Kompasiana sekarang menuntut setiap penulis menulis dengan data akurat dan pasti.Padahal di dunia politik, kadang-kadang dugaan atau hipotesis atau skenario dibenarkan karena tidak ada yang pasti di dunia politik.Â
Pengalaman penulis sendiripernah , sayang lupa judul tulisan dan isinya yang dihapus oleh admin karena dianggap bisa berpotensi mencemarkan nama baik seorang tokoh.
Kesimpulannya, supaya Kompasiana kembali ramai makasedikit diperlonggarlah ketentuan dan syarat yang berlaku dalam menulis di Kompasiana sehingga Kompasiana kembali ramai.
Itu pendapat saya pribadi lho.Tapi kalau dianggap tanpa bukti kuat sehingga dianggap melanggar syarat danketentuan berlaku. Ya jikadihapussaya pasrah saja. Hehehe.