Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nyinyiran Terhadap Gerakan #Savetampangboyolali

5 November 2018   10:51 Diperbarui: 5 November 2018   11:23 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pidato Prabowo yang menyinggung perasaan warga Boyolali tampaknya akan berbuntut panjang. Warga Boyolali ditambah para pejabat di sana berdemo besar-besaran dan menyatakan tolak Prabowo sebagai Presiden.

Seperti biasa, balasan berupa nyinyiran datang dari kubu Prabowo-Sandi. Prabowo mengatakan bahwa apa yang dikatakannya selalu ditanggapi salah. Ia mengaku sedang begurau ketika mengatakan tampang Boyolali akan ditolak di Hotel-Hotel mewah di Jakarta. 

Terhadap hal ini tampaknya Pak Prabowo mesti belajar membedakan mana humor mana pernyataan yang bisa menyinggung perasaan orang. Prabowo, karena merasa pernyataannya tidak salah, bahkan menolak meminta maaf kepada warga Boyolali.

Pembelaan berikutnya datang dari Andi Arief yang mengatakan bahwa demo anti Prabowo di BOyolali adalah bayaran dan pesanan orang Jakarta. Andi Arief mesti melihat foto-foto yang beredar di mana spanduk yang digelar sangat sederhana, tidak dicetak dengan MMT yang mewah. Berapa bayarannya jika untuk mencetak sepanduk yang pantas saja tidak mampu?

Soal pesanan dari Jakarta, apa hubungannya Jakarta dengan ketersinggungan orang Boyolali? Tetapi pernyataan Andi Arief ada positifnya juga karena ia meminta Prabowo untuk meminta maaf. Hanya saja Prabowo menolak meminta maaf.

Pembelaan yang lain datang dari pernyataan jenderal (purn) Suryo Prabowo. Dalam pernyataannya Suryo Prabowo mengcaption koran tahun 1955 yang menampilkan hasil pemilu 1955 di mana di Kabupaten Boyolali waktu itu PKI menang dengan suara mayoritas. Pernytaan Suryo Prabowo itu kemudian disambut oleh akun media sosial pendukung Prabowo yang menyatakan bahwa dengan pernyataannya Prabowo berhasil menggebuk semak-semak sehingga para PKI keluar dari sarangnya. 

Akun itu menyebut bahwa ornag Boyolali( yang bukan PKI) biasanya suka humor dan penyabar. Kalau ini menurut saya tuduhan serius dan Polri harus bertindak tegas. Tuduhan kepada seseorang atau masyarakat bahwa ia PKI merupakan tuduhan serius dan kriminal.

Akhirnya, saya kok menghimbau kepada warga Boyolali untuk menyudahi aksi-aksi demo yang rawan ditumpangi penyusup dan menjadi anarkhis. Cukup kemarahan anda ditumpahkan nanti di TPS-TPS di Pilpres dan Pileg 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun